BREAKING NEWS
latest
Showing posts with label Health. Show all posts
Showing posts with label Health. Show all posts

Berbagai Cara Cepat Menurunkan Darah Tinggi


Sahadewi.Co.Id - Tanpa penanganan yang tepat, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol bisa menyebabkan komplikasi yang berbahaya, seperti stroke dan serangan jantung. Ketahui cara cepat menurunkan darah tinggi, agar kondisi kesehatan Anda tetap terjaga.

Cara cepat yang dimaksud, bukan berarti instan atau drastis. Terlalu cepat menurunkan darah tinggi juga bisa menimbulkan gangguan kesehatan lain. Oleh karena itu, tekanan darah tinggi dapat diturunkan dalam durasi waktu yang tepat, sesuai target dan program yang ditetapkan oleh dokter. Program penurunan darah tinggi umumnya meliputi perubahan gaya hidup hingga pemberian obat-obatan.

Cara Cepat Menurunkan Darah Tinggi dengan Perubahan Gaya Hidup

Bukan sekadar cepat, upaya penurunan darah tinggi harus dilakukan dengan tepat, sesuai anjuran dokter. Anda dapat menerapkan beberapa cara berikut sebagai langkah awal untuk menurunkan tekanan darah tinggi:

1. Menenangkan diri dan relaksasi

Tekanan darah bisa saja meningkat akibat stres, rasa gelisah, takut ataupun marah. Oleh karena itu, menenangkan diri dan relaksasi dapat membantu menurunkan tekanan darah. Dampak dari cara ini bahkan bisa Anda rasakan hanya dalam beberapa menit.
Untuk melakukannya, Anda bisa bernapas perlahan sambil menarik napas dalam-dalam atau berbaring tidur sebentar. Cara relaksasi lain, seperti meditasi atau latihan yoga, juga bisa Anda lakukan secara teratur untuk mendapatkan manfaat jangka panjang.

2. Menurunkan berat badan

Kelebihan berat badan hingga obesitas merupakan salah satu pemicu tekanan darah tinggi. Maka dari itu, bila Anda kelebihan berat badan dan mengalami tekanan darah tinggi, Anda akan dianjurkan untuk menurunkan berat badan.
Meski begitu, hindari menurunkan berat badan secara ekstrem. Tetap turunkan berat badan secara sehat dan bertahap. Anda disarankan menurunkan berat badan setidaknya 1 kg per minggu, hingga mencapai berat badan ideal.

3. Mengatur pola makan

Pola makan rendah garam namun kaya nutrisi lain, seperti kalsium dan kalium, dapat membantu menurunkan tekanan darah. Anda bisa mengonsumsi sayur, buah, biji-bijian utuh, serta produk susu rendah lemak. Tidak lupa juga untuk memperbanyak konsumsi air putih.
Dengan mengikuti pola makan tersebut, tekanan darah bisa turun dalam 2 minggu. Agar upaya penurunan tekanan darah berjalan lebih optimal, Anda juga disarankan menjauhi konsumsi minuman beralkohol.

4. Melakukan olahraga secara teratur

Olahraga kardio atau segala aktivitas fisik yang meningkatkan detak jantung dan irama pernapasan dapat membantu menurunkan tekanan darah. Anda dianjurkan rutin melakukan olahraga kardio sekitar 30 menit per hari, 3-5 kali per minggu, untuk menurunkan tekanan darah.
Perubahan gaya hidup lain, seperti berhenti merokok dan mencukupi waktu tidur 6-8 jam per hari, juga dapat membantu menurunkan tekanan darah.

Menurunkan Darah Tinggi dengan Obat-obatan

Cara ini mungkin dapat memberi dampak langsung dalam menurunkan darah tinggi. Namun obat-obatan penurun tekanan darah tinggi, biasanya baru diberikan saat dokter menilai perubahan gaya hidup saja tidak cukup untuk menurunkan tekanan darah hingga normal.
Obat-obatan yang umumnya diberikan dokter untuk mengontrol tekanan darah antara lain adalah obat diuretik, ACE inhibitor, atau antagonis kalsium. Obat mungkin perlu terus dikonsumsi seumur hidup atau hanya sementara, tergantung kondisi kesehatan dan program pengobatan yang dokter berikan. Agar tekanan darah berhasil diturunkan, jalanilah pengobatan dan kontrol berkala sesuai anjuran dokter.
Ada berbagai cara cepat menurunkan darah tinggi seperti telah dijelaskan di atas. Anda bisa mencobanya dan menjadikannya sebagai bagian dari keseharian Anda, namun tentunya setelah berkonsultasi dengan dokter. Ubahlah gaya hidup menjadi lebih sehat, sambil tetap menjalani pengobatan dari dokter.



Sumber : Alodokter

Aturan Diet Ketat yang Perlu Diperhatikan agar Tetap Menyehatkan


Sahadewi.Co.Id - Sebagian orang memilih untuk melakukan diet ketat demi mendapatkan berat badan yang ideal. Sayangnya, sering kali cara diet ketat yang dilakukan kurang tepat, sehingga tidak efektif menurunkan berat badan. 

Jika Anda berpikir bahwa diet ketat mampu menurunkan berat badan dengan cepat, mungkin Anda perlu mengubah pemikiran tersebut. Hal ini karena penurunan berat badan secara bertahap cenderung lebih efektif dan menyehatkan.

Meski begitu, kadang diet ketat diperlukan apabila Anda ingin mencapai target berat badan tertentu dalam waktu singkat, misalnya menjelang pernikahan atau karena suatu kondisi medis. Namun ingat, diet ketat tidak dianjurkan untuk dilakukan dalam jangka panjang.

Aturan Diet Ketat yang Disarankan

Dalam menjalani diet ketat, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar diet ketat yang Anda jalani tetap sehat dan tidak justru membahayakan, yaitu:

1. Biasakan sarapan pagi

Ketika melakukan diet ketat yang sehat, Anda disarankan untuk tetap memulai hari dengan sarapan. Bila Anda sarapan, keinginan untuk mengonsumsi makanan tidak sehat dan makan dalam porsi berlebih pada jam makan siang akan berkurang.

2. Batasi asupan karbohidrat

Membatasi asupan karbohidrat saat diet dapat dilakukan dengan memerhatikan jenis karbohidrat yang dikonsumsi. Anda disarankan untuk mengonsumsi karbohidrat kompleks, karena karbohidrat jenis ini lebih lambat dicerna sehingga dapat membuat Anda kenyang lebih lama.
Selain itu, karbohidrat kompleks juga lebih kaya akan kandungan vitamin, mineral, dan serat. Karbohidrat kompleks bisa didapatkan antara lain dari kentang, kacang polong, roti gandum, jagung, lentil, biji-bijian, kacang-kacangan, dan sayuran bertepung, seperti ubi dan labu.

3. Konsumsi makanan bervariasi

Agar kebutuhan nutrisi harian terpenuhi ketika melakukan diet ketat, Anda disarankan mengonsumsi makanan yang bervariasi dengan gizi yang seimbang, serta membatasi konsumsi gula dan garam.
Hal ini dapat dilakukan dengan memperbanyak konsumsi sayuran, buah, biji-bijian, kacang-kacangan, dan protein tanpa lemak, serta membatasi konsumsi makanan olahan yang umumnya memiliki kadar gula dan garam yang tinggi.

4. Perbanyak minum air putih

Dalam menjalani diet ketat yang sehat, Anda disarankan untuk memperbanyak konsumsi air putih. Minumlah air putih sebelum makan, agar rasa lapar berkurang dan Anda cepat merasa kenyang.
Penelitian menunjukkan minum air putih tidak hanya mampu menurunkan berat badan, tetapi juga dapat meningkatkan jumlah kalori yang dibakar setiap harinya.

5. Rutin berolahraga

Agar diet ketat yang Anda jalani tetap sehat, sebaiknya tetap diimbangi dengan olahraga rutin. Olahraga dapat membantu menurunkan berat badan, meningkatkan energi, meningkatkan kualitas tidur, dan mengurangi risiko terkena penyakit. Jadi, luangkan waktu setidaknya 30 menit setiap harinya untuk melakukan olahraga.
Jika diet ketat dilakukan dengan tepat, selain mampu menurunkan berat badan dengan cepat, dapat juga mengurangi risiko terkena penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2. Namun bila dilakukan dengan cara yang salah, diet ketat berisiko tinggi untuk gagal dan malah memunculkan berbagai gangguan kesehatan.
Ketika melakukan diet, jangan terpaku pada penurunan berat badan saja. Pastikan juga bahwa diet ketat yang Anda jalani tetap menyehatkan. Sangat disarankan untuk berkonsultasi ke dokter gizi sebelum melakukan diet, apalagi diet yang ketat, karena setiap orang memiliki kondisi tubuh yang berbeda.


Sumber : Alodokter

Perhatikan Apa Saja Pantangan Diabetes


Sahadewi.Co.Id - Seorang penderita diabetes harus memerhatikan menu makanan sehari-harinya. Misalnya, menghindari nasi putih dan menggantinya dengan beras merah atau brown rice. Selain nasi putih, makanan apa saja yang menjadi pantangan diabetes? 

Bagi penderita diabetes, memilih asupan makanan merupakan hal yang sangat penting. Sebab, ada kelompok makanan tertentu yang sebaiknya dikonsumsi, namun ada juga kelompok makanan lain yang sebaiknya dihindari. Tujuannya adalah agar penderita diabetes memiliki kadar gula darah yang terkontrol.

Pantangan Diabetes yang Harus Diperhatikan
Bagi penderita diabetes, pengaturan asupan makanan merupakan salah satu bentuk pengobatan yang harus dijalani. Inilah daftar makanan yang baik dan buruk untuk dikonsumsi bagi pasien diabetes.
  • Karbohidrat
    Tubuh memerlukan karbohidrat sebagai tambahan tenaga. Tapi, hindari mengonsumsi karbohidrat berupa nasi putih, roti putih, dan kentang goreng. Hindari juga sereal yang mengandung banyak gula, namun sedikit serat. Sebaliknya, pilih beras merah, roti dari biji-bijian utuh, atau ubi jalar yang dipanggang.
  • Protein
    Pantangan diabetes berikutnya adalah daging yang digoreng, kulit unggas, ikan goreng, dan tahu goreng. Penderita diabetes bisa mendapatkan protein dari daging dada ayam tanpa kulit, daging yang direbus, tahu kukus atau rebus, ikan panggang, telur, dan kacang-kacangan.
  • Produk susu
    Produk susu yang menjadi pantangan diabetes adalah susu full cream, es krim, yoghurt, dan keju. Tapi, para penderita diabetes tetap dapat mengonsumsi produk susu lain, seperti susu skim, yoghurt rendah lemak, dan keju rendah lemak.
  • Minuman dan buah-buahan
    Buah mengandung serat, vitamin, mineral, dan karbohidrat, tetapi memiliki kadar lemak dan garam yang rendah. Penderita diabetes sebaiknya menghindari minuman kemasan rasa buah, minuman jus buah yang sudah dicampur gula, dan buah kalengan yang sudah ditambahkan sirup gula. Selai buah yang sudah ditambahkan gula juga sebaiknya dihindari. Sebagai alternatif, pilihlah buah-buahan yang segar, jus buah asli yang tidak ditambahkan pemanis apa pun, atau selai yang tidak mengandung gula. Penderita diabetes juga sebaiknya menghindari minum teh manis, kopi dengan gula dan krim, minuman bersoda, minuman beralkohol, dan minuman penambah stamina (energy drink). Selain air putih, para penderita diabetes tetap dapat mengonsumsi teh tanpa gula, serta kopi dengan susu rendah lemak dan pengganti gula.
  • Sayuran
    Sayuran adalah sumber serat yang baik untuk kesehatan. Namun, hindari mengonsumsi sayuran yang ditambah saus, keju, dan mentega. Selain itu, cobalah sisihkan sayuran kalengan yang sudah ditambahkan banyak garam dari menu sehari-hari. Jika konsumsi garam harus dibatasi, hindari sayuran yang sudah dijadikan acar. Pilihlah sayuran yang segar. Bisa dimakan mentah atau diolah dengan cara dikukus sebentar atau dipanggang.
Bagaimana Jika Penderita Diabetes Tetap Mengonsumsi Makanan Pantangan?
Jika penderita diabetes tetap mengonsumsi makanan yang seharusnya dipantang, gula darah dapat mengalami lonjakan. Akibatnya, bisa terjadi berbagai komplikasi, seperti meningkatnya risiko penyakit kardiovaskular dan kerusakan saraf. Penyakit kardiovaskular yang dapat diderita antara lain adalah serangan jantung, stroke, dan penyempitan pembuluh darah.
Sedangkan kerusakan saraf dapat menimbulkan gejala kesemutan di ujung jari kaki, mati rasa, bahkan nyeri, yang dapat menyebar hingga ke tungkai atas. Komplikasi ini terjadi karena kadar gula yang tinggi dapat melukai dinding kapiler (pembuluh darah kecil) yang berfungsi memberi nutrisi sel-sel saraf. Jika kerusakan saraf terjadi di bagian pencernaan, dapat menyebabkan diare dan sembelit. Disfungsi ereksi juga dapat terjadi pada pria akibat adanya kerusakan saraf.
Asupan makanan sehat dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi, sekaligus menjaga kadar gula darah Anda stabil. Oleh karena itu, apabila Anda menderita diabetes, sebaiknya hindari makanan pantangan diabetes yang sudah disebutkan di atas. Anda juga dapat berkonsultasi dengan dokter gizi terkait pengaturan menu makanan yang sesuai dengan kondisi Anda.


Sumber : Alodokter

5 Kesalahan yang Mungkin Kamu Lakukan saat Menjalani Diet Keto


Sahadewi.Co.Id - Salah satu tujuan diet keto yang populer adalah untuk menurunkan berat badan. Namun, ada beberapa kesalahan diet keto yang dapat menggagalkan tercapainya tujuan tersebut. Yuk, ketahui lebih lanjut kesalahan apa saja yang sering dilakukan selama diet keto.

Diet keto adalah diet yang dilakukan dengan cara mengurangi asupan karbohidrat dan memperbanyak asupan lemak. Diet keto termasuk salah satu jenis diet yang memerlukan pengawasan ketat. Oleh karena itu, penting untuk memerhatikan cara menjalani diet ini secara detail.

Berbagai Kesalahan saat Melakukan Diet Keto

Pada dasarnya diet keto bermanfaat untuk menurunkan berat badan, mengontrol nafsu makan, mengatasi epilepsi, dan mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2.
Agar manfaat diet keto bisa kamu rasakan dengan maksimal, sebaiknya kamu menghindari beberapa kesalahan di bawah ini:

1. Terlalu banyak mengonsumsi makanan dengan lemak jenuh

Dalam diet keto, konsumsi karbohidrat harus dibatasi, yaitu sekitar 20-50 gram per hari. Untuk menggantikan karbohidrat dan mencukupi kebutuhan kalori dalam tubuh, kamu dianjurkan memperbanyak konsumsi makanan berlemak.
Namun, tetap batasi porsi makanan berlemak, khususnya yang mengandung lemak jenuh. Mengonsumsi terlalu banyak makanan yang mengandung lemak jenuh dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah.
Makanan berlemak yang dianjurkan adalah yang mengandung lemak sehat, seperti ikan sarden, makarel, dan keju.

2. Tidak cukup minum air 

Saat melakukan diet keto, penting untuk tetap menjaga tubuh terhidrasi dengan baik, karena diet ini dapat meningkatkan risiko tubuh mengalami dehidrasi, sembelit, dan “keto flu“ dengan gejala keram otot, mual, dan tubuh terasa lelah.
Minumlah air putih sebanyak 8 gelas per hari. Biasakan juga minum air putih sebanyak satu gelas besar saat bangun tidur.

3. Kurang konsumsi garam

Saat menjalankan diet keto, tubuh akan kehilangan banyak natrium (sodium). Kurangnya asupan natrium dalam tubuh dapat mengganggu kerja ginjal, serta menimbulkan keluhan berupa sakit kepala ringan, letih, dan sembelit.
Kamu bisa memenuhi kebutuhan natrium dengan cara mengonsumsi makanan yang mengandung garam. Selain itu, kamu juga bisa mengonsumsi satu cangkir kaldu setiap hari.

4. Terlalu cepat menyerah

Kesalahan lain yang mungkin kamu lakukan saat melakukan diet keto adalah cepat menyerah. Saat melakukan diet keto, beberapa orang mungkin akan mengalami “keto flu”. Namun jangan khawatir, “keto flu” merupakan salah satu cara tubuh untuk beradaptasi, dan akan hilang dengan sendirinya setelah 3-4 hari.
Untuk mengatasi gejala “keto flu” kamu bisa mengonsumsi makanan yang kaya akan kalium, magnesium, dan natrium, serta mencukupkan kebutuhan cairan.

5. Tidak berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu

Sebelum melakukan diet keto, kamu sebaiknya berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu, khususnya jika memiliki masalah kesehatan atau sedang mengonsumsi obat tertentu. Dokter akan memberi tahu cara untuk melakukan diet keto yang sesuai dengan kondisi kesehatanmu.
Diet keto dapat dilakukan untuk menurunkan berat badan dan menjaga kesehatan. Namun, hindari berbagai kesalahan-kesalahan di atas ketika menjalaninya, agar dietmu tidak gagal. Diet keto sebaiknya dilakukan dalam pengawasan dokter, terutama jika kamu memiliki kondisi medis tertentu atau sedang menjalani pengobatan.



 Sumber : Alodokter 

Arti Tinggi dan Rendahnya Kadar Gula Darah


Sahadewi.Co.Id - Kadar gula darah adalah banyaknya zat gula atau glukosa di dalam darah. Meskipun senantiasa mengalami perubahan, kadar gula darah perlu dijaga dalam batas normal agar tidak terjadi gangguan di dalam tubuh.

Kadar gula darah dipengaruhi oleh asupan nutrisi dari makanan atau minuman, khususnya karbohidrat, serta jumlah insulin dan kepekaan sel-sel tubuh terhadap insulin. Kadar gula darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.


Apa yang Terjadi jika Gula Darah Terlalu Tinggi?

Kadar gula darah dikatakan terlalu tinggi jika melebihi 200 mg/dL. Istilah medis untuk kadar gula darah terlalu tinggi adalah hiperglikemia.
Hiperglikemia dapat terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup insulin, yaitu hormon yang dilepas oleh pankreas. Insulin berfungsi menyebarkan gula dari darah ke seluruh sel-sel tubuh agar bisa diproses menjadi energi.
Gula darah tinggi juga dapat terjadi bila sel-sel tubuh tidak sensitif terhadap insulin, sehingga gula dari darah tidak dapat masuk ke dalam sel untuk diproses.
Gula darah tinggi sering dialami oleh penderita diabetes yang tidak menjalani gaya hidup sehat, misalnya terlalu banyak makan, kurang berolahraga, atau lupa mengonsumsi obat diabetes atau insulin. Selain itu, gula darah tinggi pada penderita diabetes juga dapat dipicu oleh stres, infeksi, atau mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Orang normal yang tidak menderita diabetes juga bisa terkena hiperglikemia, terutama jika sedang mengalami sakit berat. Tanda-tanda Anda memiliki kadar gula darah terlalu tinggi adalah badan terasa lelah, nafsu makan sangat tinggi, bobot tubuh berkurang, sering merasa haus, dan sering buang air kecil.
Jika kadar gula darah mencapai 350 mg/dL atau lebih, gejala yang dapat muncul adalah sangat haus, penglihatan buram, pusing, gelisah, dan penurunan kesadaran. Di samping itu, kulit akan terlihat memerah, kering, dan terasa panas.
Apabila tidak segera ditangani, kadar gula darah yang terlalu tinggi bisa menimbulkan ketoasidosis diabetik atau sindrom hiperglikemi hiperosmolar, yang dapat berakibat fatal.
Selain itu, kadar gula darah tinggi dalam jangka waktu lama tanpa pengobatan dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi pada gigi dan gusi, masalah kulit, osteoporosis, gagal ginjal, kerusakan saraf, kebutaan, serta penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah).

Apa yang Terjadi jika Gula Darah Terlalu Rendah?

Gula darah terlalu rendah atau hipoglikemia terjadi ketika kadar gula darah di bawah 70 mg/dL. Kondisi ini juga umum terjadi pada penderita diabetes, yaitu akibat efek samping obat antidiabetes yang dikonsumsinya. Obat antidiabetes, khususnya insulin, bisa menurunkan kadar gula darah secara berlebihan.
Penderita diabetes tipe 1 tidak memiliki hormon insulin dalam jumlah yang cukup. Oleh karena itu, diperlukan tambahan insulin dari luar yang biasanya berupa suntikan. Namun jika dosisnya terlalu tinggi, insulin bisa membuat gula darah turun drastis.
Pada penderita diabetes, hipoglikemia dapat terjadi jika penggunaan insulin atau obat antidiabetes tidak diiringi oleh asupan makanan yang cukup. Olahraga yang berlebihan juga dapat memicu kondisi ini.
Bukan hanya penderita diabetes, orang yang tidak menderita diabetes pun bisa mengalami hipoglikemia atau gula darah rendah. Beberapa penyebabnya adalah:
  • Terlalu banyak minum minuman beralkohol.
  • Menderita penyakit tertentu, seperti hepatitis, anoreksia nervosa, atau tumor pada pankreas.
  • Kekurangan hormon tertentu.
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu, misalnya quinine.
  • Tanpa sengaja mengonsumsi obat antidiabetes milik orang lain.
Jika kadar gula darah rendah, tubuh akan terasa lemas dan tidak bertenaga. Gejala lain yang bisa Anda alami adalah lapar, keluar keringat dingin, kulit pucat, jantung berdebar, kesemutan di area mulut, gelisah, dan mudah marah.
Sedangkan gejala yang akan Anda alami ketika kadar gula darah terlalu rendah (di bawah 40 mg/dL), antara lain:
  • Bicara melantur
  • Sulit konsentrasi
  • Tidak mampu berdiri atau berjalan
  • Otot berkedut
  • Kejang
Jika didiamkan, kondisi ini dapat menyebabkan stroke, koma, bahkan kematian.

Mari Cek Gula Darah Anda

Tes gula darah umumnya dianjurkan bagi orang yang memiliki gejala diabetes, seperti sering haus, sering buang air kecil, dan sering merasa lapar. Selain itu, tes ini juga dapat dianjurkan bagi orang-orang yang memiliki riwayat diabetes dalam keluarga.
Cara untuk mengetahui kadar gula darah adalah dengan melakukan tes darah. Tes ini berguna untuk memonitor kadar gula darah dalam tubuh Anda, agar tidak keluar dari batas normal.
Tes gula darah bisa dilakukan sendiri di rumah menggunakan alat glukometer. Sampel darah untuk pemeriksaan ini diambil dengan menusuk ujung jari menggunakan jarum khusus.
Anda juga bisa melakukan tes gula darah di rumah sakit. Ada beberapa jenis tes gula darah yang bisa dilakukan:

Tes gula darah puasa

Anda diharuskan puasa delapan jam sebelum pengambilan sampel darah. Tes ini sering dipakai untuk mendiagnosis kondisi pradiabetes dan penyakit diabetes.

Tes toleransi glukosa oral (TTGO)

Dalam tes ini Anda akan diberikan glukosa dalam jumlah tertentu, dan dua jam kemudian, kadar gula dalam darah Anda akan diperiksa.

Tes hemoglobin A1c (HbA1c) atau glikohemoglobin

Tes ini dilakukan untuk mengetahui kadar gula darah pada sel darah merah. Hasil tes HbA1c dapat memberi informasi mengenai kadar gula Anda selama 2-3 bulan terakhir.
Tes ini memudahkan dokter untuk menyesuaikan dosis dan jenis obat-obatan antidiabetes, jika diperlukan. Anda tidak perlu menjalani persiapan khusus untuk melakukan tes ini.

Tes gula darah sewaktu

Tes ini bisa dilakukan kapan saja dan tidak memerlukan persiapan khusus. Namun, pemeriksaan gula darah sewaktu tidak dapat digunakan untuk mendiagnosa diabetes.
Pemeriksaan ini hanya dipakai untuk memantau naik-turunnya gula darah pada penderita diabetes, atau untuk melihat kadar gula darah pada pasien dengan kondisi tertentu, misalnya lemas atau pingsan.
Jika hasil tes gula darah sewaktu Anda tinggi, belum tentu Anda menderita diabetes. Bisa jadi kondisi ini merupakan pengaruh dari makanan atau minuman yang baru saja Anda konsumsi.
Apabila hasil tes gula darah sewaktu Anda menunjukkan kadar yang rendah, namun Anda tidak merasa lemas atau pusing, kemungkinan ada kesalahan pada alat atau teknik pemeriksaan. Oleh karena itu, Anda perlu mendiskusikan kembali hasil pemeriksaan ini dengan dokter.
Sangat dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter mengenai tes apa yang cocok untuk Anda jalani. Tanyakan pula kepada dokter mengenai risiko atau hal-hal lainnya yang berkaitan dengan tes tersebut.

Lalu Berapa Kadar Gula Darah Normal?

Kadar gula darah normal tidak selalu sama, tergantung kapan tes dilakukan, setelah atau sebelum makan. Berikut ini adalah batasan kadar gula darah normal, namun memiliki patokan yang berbeda-beda.

Tes gula darah setelah makan

Jika tes gula darah dilakukan dua jam setelah makan, maka kadar gula darah normal adalah kurang dari 140 mg/dL atau 7.8 mmol/L. Batasan ini berlaku untuk orang berusia di bawah 50 tahun.
Bagi orang yang berusia 50-60 tahun, kadar normalnya adalah kurang dari 150 mg/dL atau 8.3 mmol/L. Sedangkan pada orang berusia 60 tahun ke atas, kadar gula darah normal adalah 160 mg/dL atau 8.9 mmol/L.

Tes gula darah setelah puasa

Jika tes gula darah dilakukan setelah puasa, maka kadar gula darah yang normal seharusnya kurang atau sama dengan 100 mg/dL atau 5.6 mmol/L.

Tes gula darah secara acak

Jika tes gula darah dilakukan secara acak (tes gula darah sewaktu), maka hasilnya tidak bisa disamakan, tergantung dari kapan tes dilakukan dan apa yang dikonsumsi sebelum tes.
Secara umum, kadar gula darah normal adalah 80-120 mg/dL atau 4.4-6.6 mmol/L, jika tes dilakukan sebelum makan atau setelah bangun tidur. Sedangkan jika tes dilakukan sebelum tidur, batasan normalnya adalah 100-140 mg/dL atau 5.5-7.7 mmol/L.

Tes hemoglobin untuk gula darah

Pada tes hemoglobin untuk gula darah (HbA1c), kadar normalnya adalah kurang dari atau sekitar 7 persen.
Namun perlu Anda ingat, batasan yang dipakai setiap laboratorium mungkin akan berbeda, tergantung alat yang digunakan. Jadi, gunakanlah patokan yang diberikan oleh laboratorim tempat Anda memeriksa gula darah.
Di samping itu, pastikan juga Anda mencatat tanggal tes dan hasilnya, serta apa saja yang Anda konsumsi dan aktivitas yang Anda lakukan sebelum menjalani tes tersebut.
Hasil pemeriksaan gula darah yang normal tidak selalu dapat menandakan bahwa Anda tidak berisiko menderita diabetes. Guna memastikannya, Anda tetap dianjurkan untuk mengonsultasikan hasil pemeriksaan gula darah Anda pada dokter, terlebih jika Anda mengalami gejala diabetes atau memiliki risiko untuk mengalami diabetes.
Pemeriksaan gula darah hendaknya dilakukan dengan bijak dan sesuai dengan kebutuhan. Jalani pemeriksaan gula darah sesuai dengan saran dokter dan terapkanlah pola hidup sehat guna mencegah dampak buruk dari tinggi atau rendahnya kadar gula darah.



Sumber : Aloodokter

Cek Kolesterol: Manfaat dan Prosedur Pelaksanaan yang Perlu Anda Ketahui


Sahadewi.Co.Id - Cek kolesterol tidak hanya perlu dilakukan oleh orang tua saja, tapi juga orang usia muda. Gaya hidup dan pola makan yang kurang sehat menyebabkan gangguan kesehatan akibat kolesterol tinggi bisa mengancam siapa pun tanpa kenal usia.

Tes kolesterol atau disebut juga pemeriksaan profil lipid adalah pemeriksaan medis berupa tes darah untuk mengukur jumlah total zat lemak (kolesterol dan trigliserida) dalam darah. Cek kolesterol berguna untuk menentukan apakah seseorang memiliki kolesterol tinggi atau tidak.

Perlu diketahui, kadar kolesterol yang tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke. Nah, tes kolesterol ini berguna untuk mendeteksi risiko tersebut. Karena umumnya kolesterol tinggi tidak menimbulkan tanda atau gejala, pemeriksaan kadar kolesterol perlu Anda lakukan secara teratur.
Menurut data Kementerian Kesehatan tahun 2014, penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian tertinggi setelah stroke, yakni sebesar 12,9%. Penderita penyakit jantung dan stroke banyak ditemukan pada kelompok usia 45-74 tahun. Namun, penyakit ini juga bisa terjadi pada orang berusia 15-24 tahun.

Prosedur Pemeriksaan Kolesterol

Cek kolesterol sebaiknya dilakukan secara berkala, yakni 5 tahun sekali sejak usia 20 tahun. Kendati demikian, ada beberapa kelompok orang yang disarankan untuk melakukan cek kolesterol lebih sering, di antaranya:
  • Pria berusia 55 tahun ke atas dan wanita berusia 65 tahun ke atas.
  • Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit jantung.
  • Memiliki berat badan berlebih atau obesitas.
  • Memiliki tekanan darah tinggi atau diabetes.
  • Merokok, kurang aktif berolahraga, atau sering mengonsumsi makanan yang tidak sehat, misalnya makanan berlemak atau gorengan.
Pemeriksaan kolesterol dilakukan melalui pengambilan sampel darah, baik dari ujung jari maupun dari pembuluh darah, untuk kemudian diperiksa di laboratorium klinik atau rumah sakit. Tes ini biasanya hanya membutuhkan waktu beberapa menit.
Dokter akan menentukan apakah Anda harus berpuasa atau tidak sebelum melakukan cek kolesterol, dan akan menginformasikan apakah ada persiapan lain yang perlu dilakukan. Lama puasa yang disarankan adalah 9-12 jam sebelum tes, dan tes umumnya dilakukan pada pagi hari.

Arti Hasil Pemeriksaan Kolesterol

Tes kolesterol lengkap meliputi pengukuran terhadap 4 jenis lemak dalam darah, yakni HDL (kolesterol baik), LDL (kolesterol jahat), trigliserida, dan total kolesterol (total keseluruhan dari jenis kolesterol). Hasil pemeriksaan kolesterol yang ideal adalah sebagai berikut:
  • LDL: kurang dari 130 mg/dL (semakin rendah jumlahnya, semakin baik).
  • HDL: lebih dari 60 mg/dL (semakin tinggi jumlahnya, semakin baik).
  • Kolesterol total: kurang dari 200 mg/dL (semakin rendah jumlahnya, semakin baik).
  • Trigliserida: kurang dari 150 mg/dL (semakin rendah jumlahnya, semakin baik).
Seseorang disebut memiliki kolesterol tinggi apabila hasil pemeriksaan kolesterol LDLnya lebih dari 190 mg/dL, atau total kolesterolnya lebih dari 240 mg/dL.
Sebagai catatan, masing-masing laboratorium atau fasilitas kesehatan di tempat pemeriksaan kolesterol dilakukan bisa memiliki sedikit perbedaan nilai rentang normal hasil pemeriksaan kolesterol.

Tips Sehat Mengendalikan Kadar Kolesterol

Kolesterol tinggi yang disebabkan oleh faktor usia dan keturunan memang sulit dikendalikan. Namun bila disebabkan oleh faktor lainnya, kolesterol tinggi bisa diatasi dengan menerapkan pola hidup sehat dan obat dari dokter.
Berikut beberapa tips sehat untuk menjaga agar kadar kolesterol Anda stabil:

Konsumsi makanan bergizi seimbang

Untuk mengurangi kolesterol, konsumsilah berbagai macam sayuran, buah-buahan, makanan yang mengandung gandum atau biji-bijian, produk susu rendah lemak, dan makanan sumber protein.
Hindari makanan yang mengandung banyak kolesterol, seperti daging, hati, kuning telur, udang, maupun produk susu olahan. Batasi juga penggunaan garam dalam masakan sehari-hari.

Menerapkan pola hidup sehat

Usahakan untuk aktif berolahraga setiap hari atau setidaknya selama 150 menit per minggu. Hentikan kebiasaan merokok dan batasi konsumsi minuman beralkohol. Perlu Anda ketahui, terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol dapat meningkatkan tekanan darah dan kadar trigliserida.

Konsumsi makanan dan minuman penurun kolesterol

Sejumlah makanan penurun kolesterol yang disarankan untuk dikonsumsi adalah gandum utuh, oatmeal, apel, pir, pisang, dan jeruk. Sayuran, seperti terong dan okra; serta kacang-kacangan, seperti buncis, kacang merah, dan lentil; juga baik untuk dikonsumsi.
Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi suplemen penurun kolesterol yang rendah lemak serta mengandung beta glucan dan inulin, berikut penjelasannya:
  • Beta glucan merupakan sejenis serat yang berguna untuk menurunkan kadar kolesterol. Zat ini banyak ditemukan pada gandum utuh, oatmeal, dan rumput laut.
  • Inulin adalah jenis serat larut air yang berguna menurunkan kadar trigliserida dalam darah.
Konsumsi suplemen sesuai aturan dan dosis yang tertera pada kemasan. Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, penggunaan suplemen makanan atau minuman penurun kolesterol sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu ke dokter.
Kolesterol tinggi dapat dicegah dan diatasi dengan menerapkan pola hidup dan pola makan yang sehat. Bila perlu, konsumsilah obat-obatan serta suplemen penurun kolesterol, sesuai anjuran dokter. Selain itu, jangan lupa melakukan cek kolesterol secara berkala untuk memantau kadar kolesterol Anda, meskipun tidak terdapat gejala.  



Sumber : Alodokter

Yuk, Ketahui Makanan Penyebab Sembelit saat Berpuasa



Sahadewi.Co.Id - Jenis makanan tertentu dapat membuat Anda lebih mudah mengalami gangguan pencernaan, termasuk sembelit. Nah, agar pencernaan tetap lancar saat berpuasa, ada beberapa makanan penyebab sembelit yang perlu dibatasi saat berbuka ataupun sahur.
 
Berdasarkan penelitian, sembelit atau susah buang air besar lebih rentan terjadi saat berpuasa. Selain karena kurangnya asupan cairan dan serat, sembelit saat puasa juga dapat terjadi karena terlalu banyak mengonsumsi makanan tertentu. Yuk, cari tahu lebih lanjut apa saja makanan penyebab sembelit saat berpuasa!

Berbagai Makanan Penyebab Sembelit

Agar puasa lancar dan terhindar dari sembelit, Anda perlu membatasi konsumsi berbagai makanan penyebab sembelit, seperti:

1. Daging merah

Daging merah mengandung banyak protein dan lemak. Kedua zat nutrisi ini lebih sulit dan lebih lama dicerna ketimbang karbohidrat. Itulah alasannya mengapa mengonsumsi terlalu banyak daging merah saat puasa berisiko menimbulkan sembelit.

2. Susu dan produk olahan susu

Terlalu banyak mengonsumsi susu dan produk olahan susu, seperti keju, yoghurt, dan es krim, juga dapat membuat Anda berisiko mengalami sembelit. Hal ini dikaitkan dengan tingginya kandungan protein dan laktosa di dalam susu.

3. Makanan olahan

Makanan penyebab sembelit saat puasa berikutnya adalah produk makanan olahan, seperti sosis, kornet, dendeng, daging ham, dan tuna atau sarden kalengan. Meski praktis untuk disiapkan sebagai hidangan berbuka atau sahur, namun makanan olahan umumnya mengandung lemak dan garam yang cukup tinggi. Hal ini membuat tubuh harus bekerja lebih keras dalam mencernanya, sehingga dapat memicu sembelit.

4. Makanan tinggi gula

Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang tinggi gula, seperti kue lupis, kolak, atau biji salak, dapat membuat Anda mengalami sembelit. Bila ingin mengonsumsi makanan manis, Anda lebih dianjurkan untuk makan buah-buahan,  seperti kurma yang kaya akan serat dan dapat mencegah sembelit.

5. Gorengan 

Makanan yang digoreng memang menggoda, apalagi untuk disantap saat berbuka. Namun, gorengan mengandung lemak yang tinggi sehingga lebih sulit dicerna.  Oleh karena itu, konsumsi gorengan sebaiknya dibatasi jika tidak ingin menderita sembelit saat puasa.

6. Telur

Selain tinggi protein, telur tidak mengandung serat yang cukup untuk membantu kinerja pencernaan. Agar konsumsi telur tidak menyebabkan sembelit saat puasa, disarankan untuk menambahkan sayur ke dalam olahan telur yang Anda makan.

7. Makanan cepat saji

Makanan cepat saji, seperti kentang goreng, burger, dan pizza, memang menggiurkan, namun jenis makanan ini termasuk makanan penyebab sembelit. Makanan cepat saji dapat menyebabkan sembelit karena kandungan seratnya rendah, sementara kandungan lemaknya tinggi.

Cara Mengatasi Sembelit

Selain membatasi konsumsi makanan penyebab sembelit, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah sembelit saat berpuasa, di antaranya:
1. Menambah asupan makanan berserat
Untuk mengatasi sembelit saat puasa, tambahkan makanan berserat, seperti sayur dan buah, ke dalam menu berbuka atau sahur. Makanan berserat dapat membuat tinja lebih lunak, sehingga efektif mencegah sembelit.

2. Memperbanyak konsumsi air putih

Selain menambah asupan serat, Anda juga disarankan untuk memperbanyak minum air putih. Konsumsi air putih yang cukup tidak hanya membuat tubuh terhidrasi, tetapi juga melunakkan tinja dan melancarkan buang air besar.

3. Berolahraga secara rutin

Puasa tidak seharusnya menghalangi Anda berolahraga. Selain menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh, berolahraga secara rutin selama 30 menit setiap hari juga dapat membantu pergerakan usus sehingga Anda terhindar dari sembelit.

4. Mengonsumsi obat pencahar

Jika perubahan gaya hidup telah dilakukan, namun sembelit belum juga teratasi, konsumsi obat pencahar bisa menjadi solusinya. Salah satu jenis obat pencahar yang bisa Anda coba adalah yang mengandung bisacodyl. Obat ini bekerja dengan cara merangsang pergerakan atau kontraksi usus, sehingga masalah sembelit pun dapat teratasi.  Selain itu, obat pencahar jenis ini juga tidak mengganggu keseimbangan elektrolit tubuh, sehingga tidak membuat tubuh menjadi lemas saat berpuasa.
Agar terhindar dari sembelit saat berpuasa, mulailah membatasi konsumsi makanan-makanan di atas. Setidaknya, lengkapilah menu saat berbuka dan sahur dengan makanan yang mengandung tinggi serat, seperti buah dan sayuran, serta perbanyak minum air putih, minimal 8 gelas per hari.
Namun jika keluhan sembelit tidak kunjung berkurang, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat pemeriksaan dan penanganan yang dibutuhkan. Terutama jika sembelit disertai dengan perdarahan pada dubur, penurunan berat badan, atau demam.



Sumber : Alodokter

Sering Sesak Napas? Ini Bisa Menjadi Penyebabnya


Sahadewi.Co.Id - Bernapas merupakan hal penting bagi kelangsungan hidup manusia. Namun apa jadinya jika kita mengalami gangguan dalam bernapas atau sesak napas? Jelas hal itu bisa menurunkan kualitas hidup kita.

Sesak napas sendiri adalah kondisi ketika Anda kesulitan dalam bernapas atau tidak cukup mendapat asupan udara. Ada beberapa penyebab yang memungkinkan Anda sesak napas. Ingin tahu apa saja penyebabnya?

Penyebab Sesak Napas

Seseorang mengalami sesak napas bisa karena faktor obesitas, berolahraga terlalu berat, berada di tempat dengan suhu ekstrem, atau berada di daerah dengan ketinggian tertentu. Namun jika sesak napas disebabkan oleh gangguan kesehatan, maka kondisi yang bisa menyebabkannya adalah:
  • Pilek
  • Alergi
  • Asma.
  • Anemia
  • Kehamilan.
  • Sinusitis
  • Tuberkulosis
  • Tekanan darah rendah.
  • Patah tulang rusuk.
  • Keracunan karbon monoksida.
  • Pneumonia (paru-paru basah).
  • Kanker paru-paru.
  • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
  • Gangguan pada jantung seperti gagal jantung, serangan jantung, atau aritmia jantung.
Dari kondisi yang telah disebutkan di atas, penyebab umum yang kerap memicu kondisi sesak napas adalah asma, penyakit yang berhubungan dengan paru-paru dan jantung. Sesak napas yang disebabkan oleh kondisi tersebut biasanya berlangsung dalam jangka panjang atau disebut juga dengan istilah kronik.
Sesak napas juga kerap dialami oleh penderita sakit maag. Pada kondisi tertentu, sesak napas perlu diwaspadai karena bisa merupakan salah satu gejala serangan jantung. Demikian juga sesak napas pada anak, jangan dianggap remeh, karena bisa jadi keluhan tersebut merupakan pertanda penyakit serius.
Untuk mengetahui penyebab sesak napas yang Anda rasakan, sebaiknya memeriksakan diri ke dokter agar mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Biasanya, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan Anda dan keluarga.
Pemeriksaan fisik dan berbagai tes juga akan dilakukan, contohnya tes darah, foto Rontgen, dan tes pernapasan spirometri. Pemeriksaan darah digunakan untuk menilai kesehatan secara umum. Sedangkan foto Rontgen, atau jika perlu CT-scan, dilakukan untuk mengetahui gambaran kondisi paru-paru, jantung, dan tulang. Pada tes pernapasan spirometri akan diketahui berapa banyak udara yang bisa Anda embuskan dan seberapa cepat Anda mengembuskannya.
Tes alergi juga mungkin bisa membantu dokter mengetahui penyebab sesak napas. Seperti yang disebutkan di atas, penyebab sesak napas paling umum adalah asma, tapi pemicu terbesar asma adalah alergi.
Mengetahui penyebab pasti mengapa Anda sesak napas sangat penting, karena hasilnya akan dijadikan patokan untuk menangani sesak napas secara efektif.

Bagaimana Cara Menanganinya?

Penanganan sesak napas tidak selalu sama, tergantung dari penyebabnya. Oleh karena itu, dibutuhkan diagnosis yang tepat mengenai penyebab sesak napas. Berikut penanganan sesak napas berdasarkan penyebabnya:
  • Jika Anda mengalami sesak napas karena asma atau alergi, maka yang perlu Anda lakukan adalah menghindari unsur-unsur pemicu, seperti debu, asap rokok, polusi udara, bulu hewan peliharaan, atau serbuk sari. Jaga selalu kebersihan rumah agar terbebas dari debu, kutu, atau tungau.
  • Mengonsumsi obat-obatan, seperti dekongestan dan antihistamin, juga bisa Anda lakukan untuk menangani sesak napas akibat alergi. Kedua obat ini bisa memperlancar proses menghirup udara. Jika alergi Anda sudah parah, kemungkinan akan diberikan obat kortikosteroid hirup. Obat hirup ini juga bisa diberikan pada penderita sinusitis.
  • Penderita asma juga bisa ditangani dengan obat-obatan yang dihirup atau diminum. Tujuannya membantu meringankan atau mencegah terganggunya jalan napas dan produksi lendir yang berlebihan. Jika Anda menggunakan obat hirup, selalu pastikan pasokannya memadai dan alatnya bekerja dengan baik, bila sewaktu-waktu dibutuhkan pada saat terjadi serangan asma.
  • Berhenti merokok bisa melancarkan pernapasan Anda. Di samping itu, dengan berhenti merokok, Anda bisa mengurangi risiko terjadinya berbagai penyakit serius, seperti penyakit jantung, penyakit paru-paru, dan kanker.
  • Menjalani diet bisa dilakukan jika Anda mengalami sesak napas karena obesitas. Dengan menurunkan berat badan ke tingkat yang sehat, pernapasan bisa lebih lega.
  • Untuk menghindari sesak napas pada saat berada di tempat yang tinggi, hindarilah melakukan aktivitas berat ketika berada di tempat dengan ketinggian lebih dari 1500 meter.
Bagi Anda yang mengalami sesak napas akibat penyakit serius, mungkin harus menjalani perawatan atau mengonsumsi obat-obatan tertentu dari dokter. Konsultasikan kepada dokter mengenai pengobatan apa yang tepat untuk kondisi Anda.
Jika Anda mengalami sesak napas diiringi demam tinggi, menggigil, batuk, bengkak di kaki, warna bibir menjadi biru, atau sesak napas yang kian memburuk, kunjungi dokter secepatnya.



Sumber : Alodokter

Kenapa Batuk Berdahak Harus Ditangani secara Berbeda?


Sahadewi.Co.Id - Batuk berdahak terjadi ketika paru-paru Anda mengalami infeksi sehingga menghasilkan dahak lebih dari kadar normal. Akibatnya terdapat dahak pada tenggorokan yang keluar saat Anda batuk. Batuk adalah cara alami tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari dahak agar dapat bernapas dengan lebih lega.

Batuk berdahak umumnya disebabkan oleh pilek, pneumonia dan sinusitis, namun kondisi ini dapat juga menjadi gejala penyakit bronkitis kronis, gagal jantung, dan asma. Makin lama batuk menetap, maka makin tinggi risiko mendapat penyakit yang lebih serius. Kondisi ini lebih berisiko terjadi pada perokok dan orang yang memiliki kekebalan tubuh rendah.


Batuk merupakan kondisi yang relatif umum sehingga jarang diperiksakan ke dokter. Namun ada saatnya Anda perlu memeriksakan diri untuk mencegah risiko. Lalu kapan saat yang tepat untuk memeriksakan diri ke dokter?
  • Jika batuk berdahak Anda tidak kunjung sembuh atau bahkan lebih parah, hingga lebih dari sepekan.
  • Jika dahak yang keluar saat batuk berwarna hijau pekat atau merah muda berbusa.
  • Jika terdapat darah dalam dahak Anda.
  • Jika batuk berdahak Anda disertai dengan gejala berupa demam tinggi, nyeri dada, sesak napas, penurunan berat badan, ruam, mengi, telinga sakit, sakit kepala yang terus timbul.
  • Jika Anda adalah perokok dan batuk Anda makin parah di malam hari.
  • Jika Anda tiba-tiba merasakan gejala-gejala sakit kepala, nyeri otot, kelelahan.

Meredakan Batuk Berdahak

Obat batuk berdahak yang tepat dapat meredakan gejala yang Anda alami, namun konsultasikan pada dokter sebelum mengonsumsinya. Terutama bila hendak diberikan kepada anak-anak karena perlu penyesuaian dosis, selain itu untuk mengetahui apakah perlu disertai konsumsi obat lainnya seperti antibiotik.
Berikut ini beberapa karakteristik obat untuk batuk berdahak yang perlu dicermati.
  • Obat batuk yang dikonsumsi biasanya bermanfaat untuk mengencerkan dahak atau disebut ekspektoran, agar dahak lebih mudah dikeluarkan saat batuk. Karena dahak memang perlu dikeluarkan melalui mekanisme batuk.
  • Meski masih memerlukan penelitian klinis lebih lanjut, Succus liquiritiae adalah contoh kandungan bahan alami pada obat batuk yang dipercaya dapat membantu mengencerkan dahak.
  • Guaiphenesin atau bromhexine adalah bahan utama pereda batuk berdahak yang juga aman untuk ibu hamil. Meski begitu perlu diingat bahwa bahan ini tidak dapat menyembuhkan kondisi lebih serius yang melatarbelakangi.
  • Jika batuk disertai demam, konsumsi obat batuk yang mengandung ibuprofen atau paracetamol yang juga dapat membantu meredakan sakit pada tenggorokan.
Aneka macam obat batuk memang banyak tersedia di pasaran. Namun terdapat kondisi tertentu yang harus lebih diwaspadai seperti berikut ini.
  • Jika Anda mengidap diabetes, tekanan darah tinggi, sakit jantung, gangguan tiroid, gangguan pernapasan seperti asma.
  • Jika batuk berdahak diderita balita di bawah dua tahun.
  • Jika Anda sedang menyusui atau hamil sehingga memerlukan obat batuk yang tidak membahayakan bayi.
  • Jika Anda alergi terhadap obat-obatan, terutama kandungan dalam obat batuk.
Pada intinya, penting untuk mengonsumsi obat-obatan dengan label dan peruntukan yang tepat untuk menangani batuk berdahak. Akan lebih baik jika obat-obatan yang ingin dikonsumsi dikonsultasikan lebih dulu kepada dokter.
Akan tetapi sebelum mengonsumsi obat, ada beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan untuk meringankan batuk berdahak.
  • Berkumur dengan air biasa atau air garam setidaknya 60 detik, tiga kali sehari.
  • Perbanyak istirahat dan mengonsumsi cukup air mineral.
  • Jaga suhu tubuh agar tetap hangat. Mandi dengan air hangat dapat membantu mengencerkan dahak.
  • Hindari kontak dengan pengidap flu dan batuk lain.
Anak berusia enam tahun atau sebelum enam tahun disarankan untuk mengonsumsi bahan alami untuk meredakan batuk, seperti lemon dan madu. Madu secara alami akan membersihkan tenggorokan dan meredakan iritasi penyebab batuk. Dengan catatan, madu hanya dapat dikonsumsi oleh anak di atas usia setahun.
Seperti konsumsi obat pada umumnya, obat batuk sebaiknya juga tidak dikonsumsi dalam jangka panjang. Umumnya batuk dapat reda setelah 2-3 minggu, sehingga sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter jika setelah masa ini batuk tetap tidak kunjung reda.
Selain itu, selama batuk, tutupi mulut dengan masker agar batuk tidak menulari orang-orang yang berada di sekitar Anda.



Sumber : Alodokter

Cara Mengatasi Susah Buang Air Besar Secara Alami di Rumah



Sahadewi.Co.Id - Ada beberapa cara mengatasi susah buang air besar secara alami yang dapat Anda lakukan sendiri di rumah. Mulai dari menambah asupan serat, minum air putih, hingga memanfaatkan garam inggris. 

Susah buang air besar atau sembelit adalah masalah pencernaan yang umum terjadi. Sembelit dapat diredakan dengan cara mengusahakan agar tinja menjadi lunak.

Cara Mengobati Sembelit di Rumah

Beberapa cara mengatasi susah buang air besar secara alami yang dapat Anda lakukan di rumah, antara lain:
  • Menambah asupan serat
Asupan serat membuat tinja menjadi lebih lunak dan membuat tinja bergerak lebih cepat di dalam usus. Asupan serat yang perlu ditambah sebaiknya berasal dari buah dan sayuran segar. Selain itu, roti gandum dan sereal bisa menjadi pilihan. Namun, lakukan penambahan jumlah serat secara bertahap. Hal ini karena peningkatan asupan serat secara mendadak dapat membuat perut Anda penuh gas, sehingga terasa kembung.
  • Minum air putih lebih banyak
Susah buang air besar dapat disebabkan tinja yang keras, karena tinja tidak mengandung cukup air ketika masuk ke usus besar. Menurut penelitian, minum air putih atau air mineral yang cukup akan menghindarkan Anda dari kondisi ini. Secara umum, minum delapan gelas per hari dapat mencukupi kebutuhan cairan selama satu hari. Namun, ada kemungkinan Anda memerlukan lebih dari itu. Anda dapat mengukur kebutuhan air di dalam tubuh, dengan melihat warna urine. Jika urine berwarna kuning pekat, itu tanda bahwa Anda masih kekurangan cairan.
  • Olahraga
Cobalah untuk olahraga atau latihan fisik setiap hari. Aktivitas fisik ini akan berpengaruh juga pada gerakan otot di dalam usus. Berjalan kaki selama 15 - 30 menit setiap hari dapat membantu memperbaiki pencernaan sehingga susah buang air besar dapat teratasi.
  • Sediakan waktu untuk buang air besar
Jangan terburu-buru, berilah waktu yang cukup untuk buang air besar. Jangan pula menunda-nunda buang air besar. Menjadikan hal ini sebagai kebiasaan dapat membantu memperlancar buang air besar.
  • Berendam air yang dicampur garam inggris
Garam Epsom atau yang dikenal sebagai garam inggris, yaitu garam yang bila dicampur air akan menjadi magnesium dan sulfat. Garam inggris yang dicampur dalam air, dapat dimanfaatkan sebagai cara mengatasi susah buang air besar. Pada saat berendam, air garam akan meresap ke dalam tubuh. Garam jenis ini bisa meningkatkan gerak perncernaan usus, sehingga membuat tinja lebih lunak. Cara menggunakan garam inggris adalah mencampurkan 3-5 sendok garam ke dalam bak mandi atau bathtub berisi air hangat, kemudian berendam dengan santai.
Selain dengan berendam, campuran air minum dan garam inggris juga dapat mengatasi susah buang air besar. Caranya dengan mencampurkan sekitar 250 ml air putih dengan 6 sendok teh garam Inggris, aduk rata, dan diminum.  Untuk anak-anak usia 6 – 11 tahun gunakan 2 sendok teh. Tetapi metode ini tidak efektif untuk jangka panjang dan tidak disarankan untuk anak-anak di bawah usia 6 tahun.
  • Minum minyak zaitun
Minyak zaitun dapat membuat tinja menjadi lebih lunak, sehingga buang air besar lebih lancar. Anda bisa mencampur satu sendok makan extra virgin olive oil pada segelas susu atau air jeruk. Anda juga bisa menambah minyak zaitun sebagai campuran salad. Yang perlu diingat, tidak semua orang diperbolehkan minum minyak zaitun sebagai cara mengatasi susah buang air besar, terutama wanita hamil dan anak-anak. Sebaiknya konsultasi terlebih dahulu kepada dokter sebelum mengonsumsi minyak tersebut.
Selain melakukan cara mengatasi susah buang air besar secara alami seperti yang disebutkan di atas, Anda dapat menggunakan obat yang dijual bebas. Ada beragam obat sembelit, seperti suplemen serat, cairan pelumas atau lubrikan, stimulan dan enema. Penting untuk selalu membaca label kemasan untuk dosis dan cara penggunaan yang tepat. Jika susah air buang air besar terjadi berlarut-larut, sebaiknya segera konsultasi ke dokter.



Sumber : Alodokter