BREAKING NEWS
latest
Showing posts with label Health. Show all posts
Showing posts with label Health. Show all posts

Yuk, Ketahui Fakta di Balik Buah yang Dilarang untuk Ibu Hamil

Yuk, Ketahui Fakta di Balik Buah yang Dilarang untuk Ibu Hamil - Alodokter

Sahadewi.Co.Id - Buah mengandung nutrisi yang bermanfaat bagi ibu hamil (bumil). Namun, ada beberapa buah yang dilarang untuk ibu hamil karena diyakini dapat menyebabkan gangguan pada kehamilan, termasuk keguguran. Apakah ini benar? 

Asupan nutrisi yang cukup diperlukan untuk menjaga kesehatan ibu hamil dan janin. Buah adalah salah satu jenis makanan yang dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi tersebut. Meski begitu, ada beberapa jenis buah yang biasanya dilarang untuk dikonsumsi saat hamil karena berbagai alasan.

Fakta di Balik Buah yang Dilarang untuk Ibu Hamil

Berikut ini adalah fakta mengenai berbagai buah yang diyakini berbahaya dan dilarang untuk ibu hamil:

1. Durian

Konsumsi durian saat hamil diyakini bisa memicu keguguran, perdarahan berlebih saat persalinan, hingga cacat lahir. Faktanya, buah ini mengandung berbagai senyawa sehat, seperti organo-sulfur dan tryptophan, antioksidan, antimikroba, serta antibakteri, yang baik untuk ibu hamil.
Durian boleh dikonsumsi ibu hamil asal tidak berlebihan. Meski begitu, ibu hamil yang menderita diabetes atau tekanan darah tinggi disarankan untuk tidak mengonsumsi durian, karena buah ini dapat memperparah kedua penyakit tersebut.

2. Pepaya

Ibu hamil sering dilarang makan pepaya karena dipercaya dapat memicu sakit perut sebelum melahirkan dan menyebabkan keguguran. Hal ini ternyata tidak sepenuhnya salah.
Pepaya muda yang kulitnya masih hijau memiliki kandungan lateks dan papain yang tinggi. Lateks dalam pepaya dapat menyebabkan kontraksi rahim sehingga memicu persalinan dini. Tidak hanya itu, lateks juga dapat memicu alergi, sehingga sebaiknya dihindari.
Sedangkan papain dalam pepaya muda memiliki efek yang mirip dengan prostaglandin, yaitu hormon yang dapat menginduksi atau merangsang persalinan.
Berbeda dengan pepaya muda, pepaya matang yang kulitnya sudah berwarna oranye atau kuning justru baik untuk ibu hamil. Pepaya yang matang merupakan sumber berbagai vitamin, seperti folat dan vitamin A, yang baik untuk ibu hamil.

3. Nanas

Mengonsumsi nanas saat hamil dipercaya dapat menyebabkan keguguran, dan berisiko melahirkan bayi dengan kondisi cacat. Isu ini mungkin berasal dari kandungan enzim bromelain dalam nanas.
Bromelain dalam bentuk tablet memang tidak direkomendasikan untuk wanita hamil, karena dapat mengganggu keseimbangan protein tubuh dan menyebabkan perdarahan. Meski begitu, kadar bromelain dalam buah nanas cukup rendah sehingga tidak sampai memengaruhi kondisi ibu hamil dan janin.
Bila dikonsumsi dalam jumlah wajar, nanas justru baik bagi ibu hamil, karena merupakan sumber vitamin C dan zat besi. Namun, sebaiknya hindari makan nanas terlalu banyak, karena dapat meningkatkan asam lambung.

4. Pare

Buah yang sering dikira sayuran ini dipercaya bisa menyebabkan kontraksi rahim, sehingga perlu dihindari oleh ibu hamil. Kepercayaan ini berasal dari pengobatan tradisional yang menggunakan pare untuk aborsi.
Hingga saat ini, belum ada studi yang menyebutkan bahwa pare bisa menyebabkan keguguran. Jadi bila Bumil ingin makan pare, boleh saja, tapi konsumsilah dalam jumlah wajar.
Meski begitu, pare bisa memengaruhi kadar gula darah. Jadi, ibu hamil dengan diabetes disarankan untuk tidak makan pare.

5. Nangka

Bumil mungkin sering mendengar bahwa nangka tidak baik dikonsumsi saat hamil. Menurut sebagian mitos, nangka dapat menyulitkan proses persalinan sehingga menyebabkan bayi lahir cacat. Sementara mitos lainnya mengatakan bahwa nangka bisa memicu keguguran.
Faktanya, belum ada penelitian ilmiah yang dapat membuktikan mitos-mitos tersebut, sehingga ibu hamil masih boleh mengonsumsinya. Nangka justru diketahui mengandung beragam vitamin dan mineral yang baik untuk ibu hamil.
Namun, konsumsi nangka sekadarnya saja ya, Bumil. Buah ini bisa memengaruhi kadar gula darah, sehingga tidak dianjurkan untuk ibu hamil yang menderita diabetes. Hindari juga mengonsumsi nangka fermentasi, karena mengandung alkohol yang tidak baik untuk ibu hamil.
Pada saat hamil, masih banyak pilihan buah lain yang bisa dikonsumsi tanpa keraguan, seperti alpukat, pisang, dan apel. Selalu pilih buah dalam kondisi matang dan cucilah buah sebelum disantap, untuk memastikan buah aman dan bersih.
Memang ada banyak mitos tentang buah yang dilarang untuk ibu hamil, namun belum ada penelitian yang dapat membuktikannya. Meski begitu, konsumsilah buah-buah tersebut dalam batas yang wajar. Jika Bumil memiliki kondisi medis tertentu, lakukanlah pemeriksaan ke dokter, sehingga pemilihan buah dapat disesuaikan dengan kondisi Bumil.



Sumber : Alodokter

Kenali Dampak dan Penyebab Sirkulasi Darah Tidak Lancar

Kenali Dampak dan Penyebab Sirkulasi Darah Tidak Lancar - Alodokter

Sahadewi.Co.Id - Sirkulasi darah memiliki peran mengalirkan darah dan nutrisi dari jantung ke seluruh tubuh dan sebaliknya. Ketika sirkulasi darah tidak lancar, beragam gangguan kesehatan pada tubuh Anda dapat terjadi.

Sirkulasi darah tidak lancar akan menimbulkan dampak pada berbagai organ dan jaringan. Anda sebaiknya mengetahui penyebab-penyebab yang dapat membuat sirkulasi darah tidak lancar, agar dapat menghindarinya.

Dampak Sirkulasi Darah Tidak Lancar

Keluhan dari sirkulasi darah tidak lancar bisa terjadi di bagian lengan dan kaki. Jika Anda merasa kesemutan, nyeri, mati rasa, dan sakit berdenyut, pada lengan dan kaki, bisa jadi itu merupakan tanda bahwa aliran darah ke bagian tersebut tidak memadai atau kurang.
Sirkulasi darah tidak lancar juga memiliki gejala dan keluhan lain yang perlu Anda kenali, di antaranya:
  • Rambut kaki rontok
  • Kuku jari menjadi rapuh
  • Kram otot
  • Kaki dan lengan terasa dingin
  • Kulit kaki dan lengan terasa kering
  • Penyembuhan luka yang lambat

Penyebab Sirkulasi Darah Tidak Lancar

Ada beberapa penyakit yang bisa membuat sirkulasi darah menjadi tidak lancar, yaitu:

1. Diabetes

Diabetes akan meningkatkan kadar gula dalam darah, efek jangka panjang dari penyakit ini akan membuat sirkulasi darah di tubuh menjadi buruk. Salah satunya  dapat menyebabkan rasa kram atau nyeri di kaki, betis, paha, atau bokong. Kram tersebut biasanya akan bertambah parah ketika Anda melakukan aktivitas fisik.

2. Peripheral artery disease (PAD)

Penyakit arteri perifer disebabkan oleh penumpukan lemak di dalam dinding arteri perifer pada kaki.  Akibatnya, arteri menjadi sempit dan aliran darah ke otot- otot kaki menjadi berkurang. Penyakit bisa menyebabkan munculnya keluhan nyeri ringan sampai berat dan biasanya akan berkurang ketika istirahat.
Penyakit arteri perifer rentan terjadi pada orang lanjut usia, perokok, orang yang mengalami penyakit seperti sindrom metabolik, jantung koroner, kolesterol tinggi, stroke, tekanan darah tinggi, dan diabetes.

3. Vena varikosa

Kondisi ini dikenal sebagai varises. Varises terjadi ketika katup kecil di dalam pembuluh darah vena tidak berfungsi dengan benar.
Pembuluh darah vena memiliki katup kecil yang rutin membuka dan menutup untuk menjaga aliran darah tetap lancar. Jika katup tersebut rusak atau melemah, maka aliran darah menjadi tidak lancar dan berkumpul di pembuluh darah vena. Hal ini akan menyebabkan pembengkakan pembuluh darah vena tersebut.

4. Penyakit Raynaud

Pada penyakit Raynaud, pembuluh darah akan menyempit ketika tubuh kedinginan atau mengalami stres. Akibatnya, sirkulasi darah menjadi tidak lancar.
Akibat sirkulasi yang tidak lancar kulit dapat menjadi pucat dan biru. Penderita penyakit Raynaud juga rentan mengalami luka dan kematian jaringan pada daerah yang mengalami gangguan sirkulasi.
Jangan anggap remeh kondisi sirkulasi darah tidak lancar. Jika Anda sering merasakan gejala-gejala sirkulasi darah tidak lancar, segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebabnya serta mendapatkan pengobatan yang sesuai.



Sumber : Alodokter

Ini Daftar Sayuran Hijau yang Harus Anda Konsumsi

Ini Daftar Sayuran Hijau yang Harus Anda Konsumsi - Alodokter
Sahadewi.Co.Id - Konsumsi aneka sayur hijau memiliki manfaat yang luar biasa untuk tubuh. Sayuran hijau memiliki segudang manfaat karena kandungan nutrisi yang ada didalamnya, seperti serat, vitamin, mineral, dan senyawa nabati. 

Salah satu manfaat dari sayuran hijau adalah dapat menjaga kesehatan saluran cerna karena kandungan serat didalamnya. Selain itu, sayuran hijau juga dapat membantu melindungi tubuh dari penyakit jantung, diabetes, dan kanker. Sayuran hijau cukup mudah Anda ditemukan dan dapat diolah sesuai selera.

Ragam Jenis Sayuran Hijau yang Baik untuk Kesehatan

Berikut daftar sayuran hijau yang dapat Anda konsumsi setiap hari:

1. Kale

Kale mengandung nutrisi lengkap, mulai dari vitamin A, C, dan K, serta kalsium, kalium, dan folat. Mengonsumsi kale yang dapat menurunkan kolesterol dan mengurangi risiko penyakit jantung.

2. Sawi

Meski memiliki bentuk yang mirip dengan kale, kandungan nutrisi dari sawi ternyata tidak sama dengan kale. Sawi mengandung banyak air, serat, karbohidrat, kalium, vitamin K, kalsium, zat besi, magnesium, dan zinc di dalamnya. Mengonsumsi sawi dapat membantu mencegah penyakit kardiovaskulaar, menjaga kesehatan mata, dan kesehatan tulang.

3. Bayam

Bayam adalah salah satu sayuran hijau yang kaya akan serat, folat, antioksidan, vitamin A, C, serta vitamin K. Beberapa manfaat mengonsumsi bayam adalah menjaga kesehatan mata, membantu melawan serangan asma, osteoporosis, dan radang sendi.

4. Brokoli

Brokoli merupakan sayuran hijau yang memiliki serat yang bisa membantu sistem pencernaan Anda. Brokoli bisa dimakan mentah, dikukus, atau dimasak.  Brokoli juga dipercaya bisa meningkatkan kesehatan jantung dan dapat menjaga kesehatan tulang Anda karena vitamin K yang dimilikinya.

5. Kubis

Meskipun memiliki warna yang lebih pucat dari sayuran hijau lainnya, kubis merupakan jenis sayuran yang kaya akan vitamin C. Selain itu, banyak orang menggunakan daun kubis untuk dijadikan obat sakit perut, asam lambung berlebih, tukak pada lambung atau usus, asma, serta morning sickness pada wanita hamil.
Ada berbagai manfaat sayuran hijau yang sayang dilewatkan. Anda bisa mengolah sayuran hijau dengan sehat dan sesuai selera. Jika Anda memiliki masalah kesehatan tertentu, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter tentang jenis sayuran hijau yang dapat dikonsumsi.



 Sumber : Alodokter

Bisakah Karang Gigi Dibersihkan Sendiri di Rumah?

Bisakah Karang Gigi Dibersihkan Sendiri di Rumah? - Alodokter
Sahadewi.Co.Id - Terbentuknya karang gigi akan membuat gigi terlihat tidak bersih. Masalah kebersihan gigi ini dapat membuat kita jadi tidak percaya diri, serta malas tersenyum lebar atau tertawa lepas.
Karang gigi (kalkulus) dengan plak gigi tidaklah sama. Plak gigi, atau yang lebih dikenal dengan istilah jigong, merupakan lapisan tipis, lengket, dan tidak berwarna yang terbentuk pada permukaan gigi. Sedangkan karang gigi adalah plak gigi yang mengeras karena gigi tidak dibersihkan dengan baik.

Karang gigi yang tidak dibersihkan bisa membuat plak gigi makin mudah melekat, terbentuk lebih cepat, dan menjadi “rumah” bagi bakteri yang berbahaya. Plak gigi bisa dibersihkan sendiri di rumah dengan menyikat gigi dan membersihkan sela-sela gigi. Namun, apakah hal itu berlaku juga untuk karang gigi?

Apa yang Terjadi Jika Karang Gigi Tidak Dibersihkan?

Sebelum menjawab pertanyaan di atas, ada baiknya Anda mengetahui risiko yang dapat terjadi jika karang gigi tidak pernah dibersihkan, yaitu:

Radang gusi atau gingivitis

Peradangan pada gusi ini sering ditandai dengan gejala berupa gusi bengkak dan mudah berdarah. Radang gusi hanya merupakan dampak awal. Kondisi ini bisa berkembang menjadi penyakit gusi yang lebih parah.

Periodontitis

Periodontitis merupakan peradangan gusi yang menjalar hingga ke tulang serta jaringan penyangga gigi lainnya. Kondisi ini dapat berujung pada lepasnya gigi.
Selain masalah kesehatan di dalam rongga mulut, bakteri pada karang gigi juga berisiko menimbulkan penyakit jantung.

Cara Membersihkan Karang Gigi

Kembali ke pertanyaan awal, apakah karang gigi bisa dibersihkan di rumah? Tidak seperti plak gigi, pembersihan karang gigi perlu dilakukan di klinik oleh dokter gigi. Tindakan ini dinamakan scaling gigi. Terdapat dua jenis teknik dalam scaling gigi, yaitu secara manual atau menggunakan mesin ultrasonic.
Masing-masing teknik mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam menghilangkan karang gigi. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan masing-masing teknik:

Teknik manual

Teknik dengan instrumen manual lebih bisa menjangkau bagian gigi di bawah gusi, namun membersihkan karang gigi menggunakan teknik ini lebih memakan waktu.

Teknik ultrasonic

Scaling gigi ini dilakukan dengan memanfaatkan getaran kecepatan tinggi. Waktu yang dibutuhkan untuk membersihkan karang gigi menggunakan mesin ultrasonic memang lebih singkat, namun cara ini dapat membuat permukaan gigi menjadi kasar.
Karang gigi perlu dibersihkan dengan tindakan scaling gigi oleh dokter gigi, untuk mencegah penyakit radang gusi dan periodontitis. Namun perlu diingat, meski karang gigi bisa dibersihkan, bukan berarti Anda tidak perlu menjaga kebersihan gigi dan rongga mulut.
Jagalah kebersihan gigi dan mulut dengan menyikat gigi dua kali sehari pada pagi dan malam hari sebelum tidur, membersihkan sela gigi dengan benang gigi (flossing) sebelum menyikat gigi, minum air putih yang cukup, mengurangi makan makanan yang manis, dan tidak merokok. Jangan lupa untuk kontrol kesehatan gigi secara berkala, yaitu 6-12 bulan sekali ke dokter gigi.



Sumber : Alodokter

Mengenal Pilek Alergi dan Bedanya dengan Pilek Infeksi

Mengenal Pilek Alergi dan Bedanya dengan Pilek Infeksi - Alodokter

Sahadewi.Co.Id - Anda tentu pernah sakit pilek, bukan? Tahukah Anda bahwa selain disebabkan oleh infeksi, pilek juga bisa disebabkan oleh alergi lho. Yuk, kita simak apa itu pilek alergi dan bedanya dengan pilek infeksi.

Dalam dunia medis, pilek alergi dikenal dengan istilah rhinitis alergi. Pada kondisi ini, pilek muncul jika penderitanya terpapar oleh suatu alergen (zat atau bahan pemicu alergi), seperti debu atau bulu hewan. Saat menghirup pemicu alergi tersebut, sistem kekebalan tubuh akan menganggapnya sebagai benda berbahaya dan melepaskan senyawa yang disebut histamin sebagai reaksi perlawanan. Reaksi inilah yang menimbulkan gejala alergi, seperti pilek dan gatal-gatal di hidung.

Perbedaan Pilek Alergi dan Pilek Infeksi

Perbedaan utama kedua jenis pilek ini adalah penyebabnya. Pilek infeksi disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, sedangkan pilek alergi disebabkan oleh paparan alergen. Nah, bagaimana dengan gejalanya? Meski sama-sama menyebabkan hidung meler dan tersumbat, tetap ada perbedaan di antara keduanya.
Gejala pilek alergi meliputi:
  • Gatal di hidung, tenggorokan, dan mata
  • Hidung berair dan tersumbat
  • Bersin-bersin
  • Batuk
  • Mata bengkak atau berair
  • Sakit kepala
  • Ruam kulit atau biduran
Sedangkan gejala pilek akibat infeksi meliputi:
  • Demam
  • Nyeri tenggorokan
  • Batuk
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Dahak berwarna putih, kuning, atau hijau
Di samping penyebab dan gejala, pilek alergi dan pilek infeksi juga memiliki beberapa perbedaan lain, yaitu:
  • Gejala pilek alergi bisa langsung muncul segera setelah penderitanya terpapar alergen. Sedangkan gejala pilek infeksi baru akan muncul beberapa hari setelah terinfeksi virus atau bakteri.
  • Pilek alergi bisa terjadi kapan saja. Sedangkan pilek infeksi lebih sering terjadi saat musim hujan dan musim pancaroba, meskipun bisa juga terjadi di luar musim tersebut.
  • Meskipun sama-sama bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan, gejala pilek alergi akan terus berlangsung selama Anda masih terpapar zat pemicu alergi. Sedangkan gejala pilek infeksi umumnya berlangsung selama 3-14 hari.

Pengobatan Pilek Alergi dan Pilek Infeksi

Untuk meredakan pilek alergi, Anda perlu menjauhi penyebabnya. Sedangkan pada pilek infeksi, terutama yang disebabkan oleh virus, obat-obatan tidak selalu dibutuhkan. Anda hanya perlu beristirahat dengan cukup hingga infeksi tersebut sembuh.
Namun jika gejala yang dirasakan sangat mengganggu, pilek bisa diatasi dengan obat antihistamin, khususnya pilek alergi. Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengobati pilek karena alergi maupun infeksi:

Perawatan di rumah

Untuk mengatasi pilek alergi, Anda harus menghindari berbagai pemicunya, seperti debu, asap rokok, serta bulu atau serpihan kotoran hewan. Pemicu alergi dapat berbeda-beda pada setiap orang. Jika tidak yakin apa pemicunya, Anda dapat melakukan tes alergi.
Sedangkan untuk menangani pilek infeksi, Anda hanya perlu beristirahat dan minum banyak air putih untuk meringankan gejala. Umumnya, pilek infeksi bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7 hingga 10 hari.
Untuk membantu mengurangi pilek, Anda bisa menggunakan pelembap udara di ruangan yang ber-AC, dan menjaga kondisi udara agar tetap bersih. Biasakanlah mencuci tangan untuk mencegah masuknya virus atau debu penyebab pilek.

Konsumsi obat

Obat yang biasa digunakan untuk meredakan pilek alergi adalah antihistamin. Obat ini bekerja dengan cara menghambat efek histamin, yaitu zat alami dalam tubuh yang menyebabkan gejala alergi.
Salah satu obat antihistamin adalah fexofenadine. Antihistamin generasi terbaru ini lebih nyaman digunakan karena cenderung tidak menyebabkan kantuk, sehingga tidak mengganggu aktivitas Anda. Obat antihistamin lainnya, seperti dexchlorpheniramine dan cyproheptadine, juga bisa digunakan, namun kedua jenis obat ini sering kali menimbulkan rasa kantuk.
Selain antihistamin, kelompok obat dekongestan juga bisa digunakan untuk meredakan gejala rhinitis alergi. Namun perlu diingat, anak-anak, wanita hamil, ibu menyusui, dan orang dengan kondisi medis khusus, misalnya penyakit ginjal, perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat-obatan untuk mengatasi pilek alergi.
Selain karena alergi dan infeksi virus, pilek juga bisa disebabkan oleh suatu penyakit, seperti polip hidung dan sinusitis. Pilek juga bisa terjadi akibat kelainan bentuk hidung yang disebut deviasi septum.
Pilek akibat penyakit tertentu memerlukan pengobatan medis, sesuai dengan penyebabnya. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk berkonsultasi ke dokter jika pilek tidak membaik setelah beberapa minggu atau justru bertambah parah.



 Suumber : Alodokter

Ini Pentingnya Kecukupan Enzim Tripsin


Ini Pentingnya Kecukupan Enzim Tripsin - Alodokter

Sahadewi.Co.Id - Enzim tripsin adalah salah satu jenis enzim yang memiliki peranan penting dalam proses pencernaan tubuh. Kekurangan enzim ini bisa menyebabkan masalah kesehatan, seperti gangguan pencernaan, malabsorpsi makanan, pankreatitis, dan cystic fibrosis.

Di dalam tubuh, enzim tripsin diproduksi oleh pankreas dalam bentuk tidak aktif yang disebut tripsinogen. Zat tripsinogen ini kemudian akan dibawa ke usus kecil melalui saluran empedu. Di usus inilah tripsinogen berubah menjadi enzim tripsin untuk mencerna makanan bersamaan dengan enzim pencernaan lainnya, seperti pepsin dan chymotrypsin.
Fungsi utama enzim-enzim ini adalah untuk memecah protein pada makanan menjadi asam amino yang lebih mudah diserap tubuh. Di dalam tubuh, asam amino digunakan untuk memperbaiki jaringan tubuh, menunjang proses pertumbuhan, membantu mencerna makanan, dan diolah sebagai sumber energi.

Ini Penyakit yang Timbul Akibat Kekurangan Enzim Tripsin

Kehadiran enzim tripsin di dalam tubuh sangat penting. Jika tidak tercukupi dengan baik, tubuh bisa mengalami penyakit-penyakit di bawah ini:

1. Gangguan pencernaan

Ketika pankreas tidak menghasilkan cukup enzim pencernaan, tubuh dapat mengalami gangguan pencernaan karena nutrisi dalam makanan tidak dapat dicerna dan terserap dengan baik.
Penderita penyakit ini akan memiliki tinja yang besar, berminyak, berwarna pucat, dan sulit dibersihkan pada toilet. Gejala lainnya yang dapat menyertai adalah perut kembung, bengkak-bengkak di tubuh, nyeri tulang, penurunan berat badan, serta kulit yang mudah memar. Jika tidak segera diobati, kondisi ini bisa menyebabkan malnutrisi.

2. Malabsorpsi makanan

Pankreas yang tidak menghasilkan enzim tripsin dalam jumlah cukup bisa menyebabkan malabsorbsi makanan, yaitu menurunnya kemampuan saluran pencernaan dalam menyerap atau mencerna nutrisi dari makanan.
Beberapa gejala malabsorbsi makanan adalah diare kronis, feses berminyak, perut kembung, sering kentut, kulit bersisik dan timbul ruam, serta penurunan berat badan. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan penderitanya mengalami anemia atau kekurangan gizi.

3. Pankreatitis

Pankreatitis adalah penyakit di mana terjadi peradangan pada organ pankreas. Penyakit ini bisa muncul tiba-tiba dan berlangsung beberapa hari (pankreatittis akut), serta bisa juga muncul dalam waktu yang lama bertahun-tahun (pankreatitis kronis).
Pankreatitis akut bisa menimbulkan beberapa gejala, seperti nyeri perut bagian atas yang menjalar ke punggung, nyeri perut setelah makan, mual muntah, demam, dan denyut nadi menjadi cepat. Sedangkan pankreatitis kronis menimbulkan gejala penurunan berat badan meski tidak menjalani diet, feses berminyak, serta nyeri pada perut bagian atas.

4. Cystic fibrosis

Penyakit cystic fibrosis disebabkan oleh kelainan genetik yang membuat kinerja organ-organ tubuh terganggu. Penyakit ini membuat pankreas berhenti memproduksi enzim pencernaan, sehingga tubuh kesulitan menyerap nutrisi dari makanan.
Gejala cystic fibrosis bisa muncul tergantung pada organ tubuh yang terganggu. Jika merusak pankreas, penyakit ini dapat menimbulkan gejala mual, muntah, diare kronis, dan penurunan berat badan. Penderita cystic fibrosis juga rentan untuk terkena pankreatitis, penyakit hati, dan gangguan empedu.

Fakta Suplemen Tripsin

Untuk menghindari penyakit-penyakit di atas, Anda bisa mencukupi enzim tripsin melalui suplemen. Namun sebelum menggunakan suplemen enzim tripsin, Anda perlu berkonsultasi ke dokter terlebihi dahulu.
Untuk mencegah kurangnya jumlah enzim tripsin, jagalah kesehatan pankreas Anda. Beberapa hal yang bisa dilakukan agar pankreas tetap sehat adalah mengonsumsi makanan rendah lemak, tidak minum minuman beralkohol, menghindari asap rokok, rutin berolahraga, dan mencukupi asupan cairan tubuh setiap hari.



Sumber : Alodokter

Inilah Makanan yang Baik untuk Penderita Vertigo

Inilah Makanan yang Baik untuk Penderita Vertigo - Alodokter
Sahadewi.Co.Id - Selain mengonsumsi obat, ada beberapa makanan yang baik untuk penderita vertigo. Beberapa jenis makanan tersebut dianggap mampu mengatasi dan meringankan gejala vertigo yang Anda alami.

Vertigo merupakan sensasi pusing kepala berputar yang dapat memengaruhi keseimbangan tubuh.  Vertigo dapat disebabkan karena penurunan tekanan darah, dehidrasi, gangguan telinga, perubahan posisi secara tiba-tiba, dan gangguan pada sistem saraf pusat.

4 Jenis Makanan untuk Penderita Vertigo

Ada beberapa makanan yang diyakini dapat membantu meringankan vertigo, antara lain:

1. Jahe

Untuk meredakan vertigo, Anda dapat mengonsumsi teh jahe atau makanan yang mengandung jahe. Jahe sejak lama diyakini mampu membantu meredakan berbagai macam penyakit, salah satunya meringankan pusing akibat vertigo.

2. Bayam

Bayam adalah sayuran yang kaya akan vitamin E. Vitamin E  berperan dalam menjaga elastisitas pembuluh darah dan membantu melancarkan peredaran darah, sehingga bermanfaat dalam membantu meringankan pusing akibat vertigo.

3. Kuning telur

Kekurangan asupan vitamin D dapat menyebabkan vertigo. Kuning telur adalah salah satu jenis makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi, guna mencukupi asupan vitamin D. Asupan vitamin D yang cukup dapat mengurangi gejala pusing berputar yang dirasakan penderita vertigo.

4. Tuna

Tak hanya sebagai sumber protein, tuna juga mengandung vitamin B6 yang baik untuk penderita vertigo karena mampu meringankan gejala penyakit ini.
Selain tuna, makanan sumber vitamin B6 lainnya yang dapat dikonsumsi untuk meringankan vertigo adalah kiwi, susu, salmon, telur, daging sapi tanpa lemak, bayam, wortel, dan ubi jalar.
Untuk mengatasi atau meringankan vertigo, Anda juga disarankan untuk minum air putih yang cukup. Selain itu, Anda perlu menghindari berbagai pemicu vertigo, seperti stres, kurang tidur, dan konsumsi minuman berkafein atau beralkohol.
Beberapa jenis makanan di atas dapat dikonsumsi penderita vertigo untuk mengurangi keluhan yang muncul. Apabila rasa pusing tak kunjung membaik, sebaiknya konsultasikan ke dokter agar dapat diberikan penanganan sesuai penyebab yang mendasari munculnya vertigo.



Sumber : Alodokter

Simak Beragam Manfaat Rambutan untuk Ibu Hamil

Simak Beragam Manfaat Rambutan untuk Ibu Hamil - Alodokter
Sahadewi.Co.Id - Rasa buah rambutan yang manis membuatnya menjadi salah satu buah favorit sebagian orang, tak terkecuali ibu hamil. Selain rasanya yang manis, buah rambutan juga menyimpan beragam manfaat untuk ibu hamil.

Seperti buah lainnya, rambutan mengandung banyak vitamin dan mineral yang baik untuk kehamilan. Beberapa nutrisi penting yang terkandung di dalam rambutan antara lain vitamin B2, B3, C, serat, kalsium, fosfor, zat besi, zinc, dan natrium. Semua nutrisi tersebut tidak hanya baik untuk ibu hamil, tetapi juga baik untuk janin.

Beragam Manfaat Rambutan untuk Ibu Hamil

Berikut ini adalah berbagai manfaat rambutan untuk ibu hamil yang perlu diketahui:

1. Memelihara kesehatan pencernaan selama hamil

Kandungan serat tidak larut dan larut air di dalam rambutan efektif untuk memelihara kesehatan sistem pencernaan ibu hamil. Selain itu, serat tidak larut di rambutan juga berguna untuk melancarkan proses pengeluaran tinja dari dalam tubuh, sehingga mencegah sembelit selama hamil.

2. Mencegah anemia saat hamil

Buah rambutan juga kaya akan kandungan zat besi yang bermanfaat untuk mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil. Kekurangan zat besi selama hamil bisa menyebabkan komplikasi selama kehamilan, seperti bayi lahir prematur, bayi lahir dengan berat badan rendah, depresi pasca melahirkan, hingga risiko kematian.

3. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Selain zat besi, kandungan vitamin C di rambutan juga tergolong tinggi. Vitamin C berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu penyerapan zat besi dari makanan.

4. Membantu pembentukan tulang janin

Mengonsumsi rambutan saat hamil juga dapat memenuhi kebutuhan kalsium selama kehamilan. Mineral ini diperlukan ibu hamil untuk menjaga kesehatan tulangnya, sekaligus membantu pembentukan tulang janin.

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan saat Mengonsumsi Rambutan

Hingga saat ini, belum ada penelitian yang dilakukan untuk mengetahui batas aman konsumsi rambutan pada ibu hamil. Meski begitu, ibu hamil masih boleh mengonsumsi rambutan selama tidak berlebihan.
Berikut ini adalah beberapa langkah yang disarankan sebelum ibu hamil mengonsumsi rambutan:
  • Pilih buah rambutan yang telah matang, biasanya ditandai dengan warna merah, jingga, dan kuning.
  • Bersihkan buah rambutan dari sisa kotoran yang masih menempel menggunakan air mengalir.
  • Kupas kulit rambutan menggunakan tangan atau pisau. Hindari mengupas kulit rambutan menggunakan mulut, karena kuman yang ada di kulitnya dapat masuk ke dalam tubuh ibu hamil.
  • Pisahkan daging buah rambutan dari bijinya. Hal ini bertujuan untuk menghindari tertelannya biji rambutan.
Mengonsumsi buah rambutan memiliki berbagai manfaat untuk ibu hamil. Namun, tidak dianjurkan untuk mengonsumsinya secara berlebihan. Hal ini karena keseimbangan dan kecukupan asupan nutrisi saat hamil harus benar-benar diperhatikan. Jika ibu hamil memiliki keluhan selama mengonsumsi buah rambutan, segeralah periksakan ke dokter.



Sumber : Alodokter

Tips Diet Rendah Garam yang Aman dan Tepat


Tips Diet Rendah Garam yang Aman dan Tepat - Alodokter

Sahadewi.Co.Id - Garam atau sodium memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Tetapi jika terlalu banyak, garam bisa menyebabkan gangguan kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan diet rendah garam yang aman agar kadar sodium di dalam tubuh tidak terlalu rendah.

Asupan garam yang terlalu tinggi berisiko menyebabkan hipertensi, yang kemudian dapat mengakibatkan gangguan jantung dan stroke. Dengan menjalankan diet rendah garam, Anda bisa mengurangi risiko terjadinya berbagai penyakit tersebut. Namun, kekurangan garam juga tidak baik. Itulah sebabnya, diet rendah garam perlu dilakukan dengan benar.

Beragam Tips Diet Rendah Garam  

Jumlah maksimal asupan sodium untuk orang dewasa, adalah 2,4 gram per hari. Jumlah ini setara dengan satu sendok teh garam. Sedangkan pada anak usia 4-10 tahun, jumlah maksimal asupan sodium per hari adalah sekitar 1-2 gram.
Agar kadar garam dalam tubuh Anda tetap terkontrol, tips diet rendah garam yang aman berikut ini bisa Anda terapkan:

1. Perbanyak konsumsi sayur dan buah
Anda bisa memperbanyak konsumsi sayur dan buah-buahan dengan kandungan sodium yang rendah, seperti tomat, wortel, bayam, brokoli, seledri, selada, bawang bombay, apel, jeruk, jeruk nipis, dan pisang.

2. Pilih produk makanan dan minuman rendah garam
Ketika membeli makanan atau minuman, pilihlah produk yang rendah garam. Anda bisa melihat kandungan sodium pada kemasan makanan atau minuman yang Anda beli. Biasanya produk rendah garam memiliki jumlah sodium di bawah 140 mg per saji. Jika Anda makan di restoran, Anda bisa meminta agar jumlah garamnya dikurangi.

3. Batasi penggunaan bumbu dan saus
Pilih rempah-rempah kering yang belum diberi tambahan garam sebagai bumbu masakan. Untuk mengurangi penggunaan garam, Anda bisa menambahkan bumbu lain, seperti lada, air lemon, ketumbar, jahe, daun thyme, oregano, atau mustard kering, untuk menambah rasa pada masakan.

4. Kurangi pemakaian garam saat memasak
Mulai sekarang, kurangi pemakaian garam ketika memasak, Anda bisa menakar garam sesuai kebutuhan, maksimal satu sendok teh. Hindari menambahkan garam saat menanak nasi atau merebus pasta. Bila ingin menggunakan mentega, pilihlah yang tanpa garam.

5. Hindari konsumsi makanan tinggi garam
Hindari makanan dengan kadar garam yang tinggi, seperti keju, daging asap, daging olahan, mayones, saus tomat, ikan asin, dan sereal. Selain itu, beberapa jenis roti, saus pasta, pizza, makanan siap saji, roti isi, sosis, dan keripik kemasan juga mengandung banyak garam.
Beberapa cara di atas bisa dilakukan ketika Anda ingin mencoba diet rendah garam yang aman. Namun jika Anda memiliki kondisi atau penyakit tertentu, konsultasikanlah dengan dokter terlebih dahulu sebelum menjalani diet apa pun, termasuk diet rendah garam.



Sumber : Alodokter

Akibat Kekurangan Vitamin B dan Gejala yang Ditimbulkan

Akibat Kekurangan Vitamin B dan Gejala yang Ditimbulkan - Alodokter

Sahadewi.Co.Id - Kekurangan vitamin B dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti beri-beri, kesemutan, hingga anemia. Vitamin B, sama seperti vitamin C, termasuk dalam golongan vitamin yang larut dalam air. Itu artinya vitamin B tidak disimpan di dalam tubuh dan perlu dikonsumsi secara rutin.

Vitamin B kompleks – mulai dari B1, B2, B3, B5, B6, B7, B9, hingga B12 – berfungsi membantu tubuh mengolah dan mendapatkan energi dari makanan yang dikonsumsi, memelihara kesehatan otot, mata, dan saraf, menghasilkan enzim, serta berguna untuk membentuk sel darah merah.

Dampak Kekurangan Vitamin B

Kekurangan vitamin B dapat menimbulkan masalah kesehatan yang beragam. Hal ini tergantung dari jenis vitamin B yang jumlahnya kurang di dalam tubuh. Berikut adalah gangguan kesehatan yang dapat muncul akibat kurangnya asupan vitamin B:

1. Vitamin B1 (thiamine)

Menurut Kementrian Kesehatan republik Indonesia, asupan vitamin B1 yang direkomendasikan per hari berkisar antara 1 hingga 1,4 mg. Kekurangan vitamin B1 dapat menyebabkan penyakit beri-beri dan penyakit Wernicke. Beri-beri dapat dikenali dari gejala sesak napas, gerakan mata yang tidak normal, detak jantung meningkat, kaki bengkak, dan muntah-muntah.
Sedangkan penyakit Wernicke memengaruhi sistem saraf dan menyebabkan penglihatan berbayang, gangguan koordinasi otot, dan penurunan fungsi mental. Jika tidak diobati, penyakit Wernicke dapat memburuk dan menjadi sindrom Wernicke-Korsakoff.
Gejala sindrom Wernicke-Korsakoff dapat berupa halusinasi, amnesia, mata sulit dibuka (ptosis), sulit memahami suatu informasi, hilang ingatan atau tidak bisa membentuk ingatan baru.

2. Vitamin B2 (riboflavin)

Vitamin B2 berfungsi membantu pengolahan energi dari makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, dan protein. Vitamin B2 juga penting untuk pertumbuhan dan produksi sel darah merah. Sebagai pengobatan, vitamin B2 dipercaya efektif untuk mengobati sakit kepala dan menurunkan risiko katarak.
Rekomendasi asupan vitamin B2 yang disarankan adalah 1-1,5 mg per hari. Jika kekurangan vitamin B yang satu ini, tubuh akan kekurangan nutrisi lain, seperti zat besi dan protein. Pada ibu hamil, kekurangan vitamin B2 dapat menghambat pertumbuhan bayi dalam kandungan dan meningkatkan risiko preeklamsia.
Kekurangan vitamin B2 dapat dikenali dengan munculnya gejala berupa anemia, mata merah, kulit kering, bibir pecah-pecah, infeksi mulut, hingga sensitif terhadap cahaya.

3. Vitamin B3 (niacin)

Vitamin B3 perlu dikonsumsi sebanyak 10-15 mg per hari. Tanpa vitamin B3, tubuh akan mudah mengalami kelelahan, gangguan pencernaan, sariawan, muntah, kelelahan, hingga depresi.
Kalau parah, kekurangan vitamin B jenis ini bisa menimbulkan penyakit pellagra yang ditandai dengan ruam bersisik pada area kulit yang terkena matahari, muntah, diare, sakit kepala, tubuh sering lelah, depresi, mulut bengkak, lidah memerah cerah, dan kesulitan berkonsentrasi. Jika tidak diobati, penyakit ini dapat menyebabkan kematian.

4. Vitamin B5 (pantothenic acid)

Rekomendasi asupan vitamin B5 adalah 5 mg per hari. Kekurangan vitamin B5 merupakan kasus yang langka, karena vitamin ini bisa ditemukan pada hampir semua jenis sayuran.
Namun jika terjadi, orang yang kekurangan vitamin B jenis ini akan mengalami sakit kepala, tubuh terasa lelah, mudah emosi, sensasi perih pada lengan atau kaki, mual, rambut rontok, denyut jantung meningkat, dan gangguan pencernaan .

5. Vitamin B6 (pyridoxine)

Asupan vitamin B7 yang direkomendasikan berkisar antara 1,3 – 1,5 mg per hari. Kekurangan vitamin B6 mengakibatkan anemia dan gangguan kulit, seperti ruam atau pecah-pecah di sekitar mulut.
Kurangnya vitamin B6 juga dapat meningkatkan risiko gangguan otak seperti depresi, kejang dan kebingungan, mual, otot berkedut, luka di sudut bibir, kesemutan dan nyeri pada tangan dan kaki.

6. Vitamin B7 (biotin)

Biotin atau vitamin B7 merupakan nutrisi yang berperan mengubah karbohidrat dan lemak menjadi energi. Selain itu, biotin juga merupakan nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga kesehatan mata dan pertumbuhan rambut, mengatur metabolisme, dan menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Kekurangan jenis vitamin B yang satu ini bisa Anda kenali dengan munculnya gejala berupa rambut rontok, kulit kering, ruam bersisik di sekitar mata atau mulut, mata kering, kelelahan, dan depresi.

7. Vitamin B9 (folat)

Kekurangan vitamin B9 dapat menyebabkan penurunan jumlah sel darah merah atau anemia megaloblastik. Asupan folat yang direkomendasikan per hari adalah 400 – 600 mikrogram (mcg).
Tidak cukupnya vitamin B9 dalam tubuh bisa menimbulkan beragam gangguan kesehatan, seperti tubuh terasa lelah, sesak napas, rambut beruban, sariawan, pertumbuhan tubuh yang buruk, dan lidah membengkak.

8. Vitamin B12

Tidak memadainya jumlah vitamin B12 dalam tubuh ditandai dengan penyakit kuning (jaundice), anemia, kehilangan nafsu makan, gangguan penglihatan, susah buang air besar, detak jantung tidak teratur, hingga napas sesak.
Jika tidak mendapatkan penanganan, kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan komplikasi berupa kemandulan, pikun, cacat tabung saraf pada janin, gangguan penglihatan, hingga ataksia.

Cara Memenuhi Kebutuhan Vitamin B

Untuk memenuhi kebutuhan vitamin B harian, Anda bisa mengonsumsi makanan-makanan atau pun minuman yang mengandung nutrisi ini. Bayam, telur, susu, daging ayam, dan yoghurt merupakan contoh makanan yang kaya akan vitamin B.
Selain dari makanan, asupan vitamin B juga bisa didapatkan dari berbagai suplemen atau multivitamin. Namun untuk menentukan jenis suplemen dan dosisnya, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter gizi.
Dokter akan menentukan jenis serta dosis suplemen vitamin B yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan Anda, sekaligus membuatkan daftar makanan yang baik Anda konsumsi untuk memenuhi kebutuhan vitamin B.



Sumber : Alodokter