BREAKING NEWS
latest
Showing posts with label Keluarga. Show all posts
Showing posts with label Keluarga. Show all posts

Jauhkan Bayi dari 7 Jenis Makanan dan Minuman Ini


Sahadewi.Co.Id - Bayi di bawah usia 1 tahun belum memiliki sistem pencernaan yang sempurna. Oleh karenanya, memberikan asupan makanan yang tidak tepat dapat menyebabkan Si Kecil mengalami gangguan kesehatan, mulai dari gangguan pencernaan hingga keracunan yang berakibat fatal.

Meski setelah melewati usia 6 bulan Si Kecil sudah bisa diberikan makanan pendamping air susu ibu (MPASI), bukan berarti Bunda bisa memberikannya jenis makanan apa pun. Makanan yang salah justru dapat memengaruhi kesehatan dan perkembangan sistem pencernaan bayi.

Makanan yang Tidak Boleh Diberikan kepada Bayi

Berikut ini adalah makanan-makanan yang tidak dianjurkan untuk diberikan kepada anak berusia di bawah 1 tahun:

1. Makanan dengan banyak garam

Memberikan bayi makanan yang mengandung garam sebenarnya masih boleh dilakukan. Hanya saja, jangan berlebihan. Tambahkan garam sesedikit mungkin pada makanan, sekadar untuk memberi rasa. Bila berlebihan, garam dapat merusak ginjal bayi yang masih berkembang.

2. Makanan tinggi gula

Sama seperti garam, asupan gula pada bayi juga perlu dibatasi. Berikan sedikit saja, hanya untuk memberi rasa pada makanan agar bayi mau makan. Jika terlalu banyak, gula dapat membuat gigi bayi rusak. Untuk menambah rasa manis pada makanan Si Kecil, Bunda bisa menambahkan buah-buahan yang manis ke dalam makanannya.

3. Makanan yang mengandung banyak lemak jenuh

Disarankan untuk tidak memberi Si Kecil makanan dengan kadar lemak jenuh yang tinggi, seperti keripik kentang atau gorengan. Untuk mengetahui kadar lemak jenuh pada produk makanan, Bunda bisa membaca label nutrisi pada kemasan.

4. Makanan laut yang tinggi merkuri

Berbagai jenis makanan laut, seperti ikan, kerang, dan lobster, memang mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Namun, Bunda perlu berhati-hati karena sebagian makanan laut mengandung banyak merkuri, yang berbahaya bagi perkembangan sistem saraf bayi.
Sebaiknya, Bunda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memberikan makanan laut kepada Si Kecil jika usianya masih di bawah 1 tahun, apalagi bila ia memiliki riwayat alergi.

5. Telur mentah atau setengah matang

Telur boleh saja diberikan kepada bayi yang berusia 6 bulan ke atas, namun pastikan telur sudah dimasak hingga matang. Pasalnya, telur mentah atau telur setengah matang mungkin mengandung bakteri Salmonella yang bisa menyebabkan infeksi pada bayi.

6. Madu

Walaupun dikenal memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, madu tidak dianjurkan untuk diberikan kepada bayi, karena madu mengandung bakteri Clostridium botulinum yang bisa memicu botulisme. Untuk kebaikan Si Kecil, jangan berikan madu sebelum ia berusia 1 tahun.

7. Jus buah

Jus buah tidak dianjurkan untuk diberikan kepada anak yang belum berusia 1 tahun. Alasannya adalah kandungan gula pada jus buah cenderung lebih tinggi. Selain itu, buah yang telah diolah menjadi jus telah kehilangan sebagian besar kandungan seratnya, sehingga kurang sehat dibandingkan buah utuh.
Minum jus buah bisa membuat anak kenyang sehingga tidak berselera saat jam makan tiba. Bayi yang terlalu banyak mengonsumsi jus buah, terutama jus olahan dalam kemasan, juga lebih berisiko mengalami kelebihan berat badan, kerusakan gigi, dan diare. Oleh karena itu, lebih baik Bunda memberikan buah potong kepada Si Kecil.
Jadi, jangan sampai salah memberikan makanan pada bayi ya, Bunda. Mulai sekarang, jauhkan makanan-makanan di atas dari piring Si Kecil. Untuk mengetahui dengan lebih jelas makanan apa saja yang disarankan dan dilarang untuk Si Kecil sesuai kondisi tubuhnya, Bunda dapat berkonsultasi ke dokter gizi atau dokter anak.



Sumber : Alodokter

Panduan Memilih Produk Perawatan Tubuh yang Aman untuk Bayi


Sahadewi.Co.Id - Memilih produk perawatan kulit untuk bayi tidak boleh sembarangan, karena kulit bayi masih tipis dan sensitif sehingga rentan terhadap iritasi. Agar tidak salah pilih, Bunda dapat menyimak panduannya dalam ulasan berikut ini.

Tidak hanya orang dewasa, bayi juga membutuhkan produk perawatan tubuh untuk menjaga kebersihan dan kesehatan kulitnya. Ada berbagai produk perawatan yang dibutuhkan bayi, di antaranya adalah sabun bayi, sampo, baby oil, losion pelembap, dan salep untuk ruam popok.

Namun, memilih produk perawatan tubuh bayi tidak semudah memilih produk untuk orang dewasa. Ada sejumlah faktor penting yang harus diperhatikan untuk memastikan agar produk yang Bunda beli aman bagi Si Kecil.

Tips Memilih Produk Perawatan Tubuh untuk Bayi

Guna mengetahui produk perawatan kulit yang aman dan memberikan manfaat optimal bagi bayi, berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan:

1. Pilih produk khusus perawatan bayi

Disarankan untuk memilih produk perawatan tubuh yang khusus diformulasikan untuk bayi. Jangan menggunakan produk yang ditujukan bagi orang dewasa, karena produk tersebut bisa merusak kulit bayi yang masih tipis, halus, dan rentan terhadap iritasi.

2. Cek kandungan produk

Sebelum membelinya, pastikan Bunda membaca label yang tertera pada kemasan. Produk perawatan tubuh bayi sebaiknya:
  • Bebas pewangi dan pewarna
  Kedua zat tersebut berpotensi mengiritasi kulit bayi dan mengganggu sistem pernapasannya.
  • Tidak mengandung antibakteri atau antimikroba
Meskipun bisa membunuh kuman, kedua kandungan ini tidak baik untuk kesehatan kulit bayi. Bunda cukup membersihkan kulit Si Kecil dengan sabun khusus bayi atau tisu basah berbahan lembut yang tanpa alkohol.
  • Bebas paraben dan phthalate
Paraben biasanya dipakai sebagai zat pengawet, sementara phthalate kerap digunakan sebagai pelembut pada produk perawatan kulit. Menurut suatu penelitian, bayi yang sering terpapar kedua zat ini lebih berisiko mengalami alergi dan gangguan tumbuh kembang.
  • Berlabel hypoallergenic
Tulisan “hypoallergenic” pada produk perawatan bayi menandakan bahwa produk tersebut memiliki risiko lebih rendah untuk menyebabkan bayi mengalami reaksi alergi.
  • Bebas alkohol
Pada kemasan produk, alkohol sering ditulis dengan nama ethyl alcohol (ethanol). Alkohol jenis ini bisa dengan mudah mengiritasi kulit bayi. Namun, ada pula produk yang menggunakan cetearyl alcohol atau fatty alcohol. Nah, alkohol jenis ini tidak menyebabkan kulit kering atau iritasi.
  • Sesuai pH kulit bayi
Tingkat asam basa (pH) kulit bayi sedikit lebih rendah, yaitu sekitar 5,5. Jadi, disarankan untuk memilih produk perawatan kulit bayi dengan pH yang mendekati angka tersebut. Memilih produk dengan pH netral juga tidak masalah, selama kulit bayi sehat dan tidak kering.
  • Berbahan dasar alami
Umumnya, produk-produk perawatan tubuh berbahan dasar alami aman untuk digunakan pada bayi. Namun beberapa bahan alami tetap berisiko menyebabkan iritasi dan alergi, terutama jika Si Kecil memiliki riwayat alergi, atau bila ada riwayat alergi dalam keluarga.

3. Cek kondisi kemasan

Pastikan untuk mengecek tanggal kedaluwarsa produk dan berapa lama produk bisa bertahan setelah kemasan dibuka. Pastikan juga kemasan produk tidak rusak, dan segelnya masih utuh saat Bunda beli.

4. Lihat aturan pakai pada label kemasan

Untuk menghindari penggunaan yang salah dan berlebihan, Bunda perlu membaca dan mematuhi aturan pemakaian serta peringatan yang terdapat pada kemasan produk.
Sebelum mengoleskan produk baru pada kulit Si Kecil, sebaiknya Bunda melakukan tes kulit terlebih dahulu. Oleskan sedikit produk pada kakinya dan tunggu hingga sehari untuk melihat apakah produk tersebut menimbulkan ruam.
Selain sabun, sampo, dan bedak, produk perawatan bayi yang perlu Bunda siapkan adalah tabir surya. Jika Si Kecil sudah berusia di atas 6 bulan, Bunda boleh mengoleskan tabir surya ke bagian tubuhnya yang tidak tertutup pakaian, saat ia dibawa keluar rumah pada siang hari.
Pilihlah tabir surya khusus bayi yang mengandung zinc oxide atau titanium dioxide, serta bertuliskan broad-spectrum (bisa memblokir sinar UVA dan UVB). Bila perlu, konsultasikan dengan dokter spesialis anak untuk menentukan produk yang tepat.
Karena kulit Si Kecil masih sangat sensitif, Bunda perlu merawatnya secara telaten dan benar, dengan produk yang aman untuk bayi. Gunakan panduan di atas dalam memilih produk perawatan tubuh bayi. Dan ingat, produk perawatan bayi yang paling baik adalah produk yang tidak mengandung banyak komposisi bahan di dalamnya.



Sumber :  Alodokter

Bumil, Perut Bawah Sering Sakit? Mungkin Ini Penyebabnya


Sahadewi.Co.Id - Bumil sering merasakan nyeri pada perut bagian bawah yang menjalar ke sekitar lipat paha, panggul, atau selangkangan? Yuk, cermati kemungkinan penyebabnya. 

Bumil tidak perlu terlalu panik karena nyeri perut bagian bawah adalah kondisi normal yang sering dialami, terutama di trimester kedua kehamilan. Rasa nyeri ini bisa terasa pada kedua sisi perut atau hanya pada salah satu sisi, terutama sisi kanan. Pada beberapa wanita hamil, rasa nyeri ini bisa dirasakan hingga trimester ketiga.

 Penyebab Umum Nyeri Perut Bawah

Untuk mempertahankan dan menjaga posisinya, rahim disangga oleh jaringan ikat yang disebut ligamen. Pada ibu hamil, pertambahan ukuran rahim dapat membuat ligamen ini menegang, sehingga muncul rasa nyeri pada perut bawah. Nyeri perut bawah ini lebih sering terjadi pada kehamilan pertama.
Nyeri yang biasanya berlangsung beberapa detik ini akan semakin terasa jika Bumil melakukan gerakan mendadak, misalnya tiba-tiba berdiri, tertawa, batuk, bersin, ataupun berguling di tempat tidur. Meski hanya berlangsung selama beberapa detik atau menit, nyeri perut bawah biasanya akan muncul secara berulang.

Meredakan Nyeri Perut Bagian Bawah

Umumnya nyeri perut bagian bawah dapat Bumil tangani sendiri di rumah. Cobalah terapkan beberapa langkah di bawah ini untuk meredakannya:
1. Olahraga teratur
Selain melakukan yoga untuk ibu hamil, Bumil juga dapat melakukan olahraga ringan, misalnya berjalan santai di sekitar rumah. Lakukan juga peregangan, misalnya dengan posisi berlutut dan menungging selama beberapa detik atau beberapa menit.
Namun perlu diingat, beberapa gerakan olahraga justru dapat memperparah sakit perut bagian bawah. Oleh karena itu, berkonsultasilah dahulu dengan dokter untuk mengetahui gerakan yang aman dilakukan.
2. Gunakan kompres hangat
Untuk meredakan rasa sakit, Bumil dapat menempatkan kompres hangat pada bagian bawah perut. Caranya adalah dengan menempelkan handuk yang sudah dicelupkan ke air hangat, ke bagian yang terasa nyeri.
Bumil juga bisa mengompres bagian bawah perut dengan botol plastik yang diisi air hangat dan dibungkus kain atau handuk. Namun, jangan sampai suhunya terlalu panas ya, Bumil, karena berisiko membahayakan janin.
3. Konsumsi obat pereda rasa sakit
Jika perlu, konsultasikan ke dokter untuk mengetahui apakah Bumil boleh mengonsumsi obat pereda nyeri. Jangan sembarangan mengonsumsi obat tanpa resep dokter, karena obat-obatan yang dikonsumsi ibu hamil dapat menimbulkan efek samping pada janin di dalam kandungannya.
4. Lakukan perubahan untuk beradaptasi
Jika rasa nyeri muncul saat Bumil berguling ke sisi tempat tidur untuk bangun, cobalah untuk bergerak dengan lebih perlahan. Selain itu, saat akan bersin atau batuk, membungkuklah sedikit untuk mengurangi tarikan pada ligamen di sekitar rahim.
Namun jika nyeri perut bawah dirasa sangat mengganggu, tidak kunjung membaik dalam waktu beberapa jam, atau tidak bisa ditangani sendiri, Bumil disarankan untuk segera memeriksakannya ke dokter. Apalagi jika rasa nyeri ini disertai:
  • Demam
  • Perdarahan dari vagina
  • Nyeri saat buang air kecil
  • Susah berjalan
Meskipun nyeri dapat reda dengan penanganan secara mandiri, Bumil tetap perlu memeriksakan diri ke dokter. Bisa jadi dokter menemukan bahwa nyeri perut bawah yang Bumil alami adalah gejala dari kondisi yang lebih serius, seperti kehamilan ektopik, hernia, gangguan plasenta, usus buntu, atau infeksi saluran kemih.



Sumber : Alodokter

Fakta di Balik Minum Es Saat Hamil


Sahadewi.Co.Id - Sebagian orang percaya bahwa minum es saat hamil dapat berpengaruh buruk pada kesehatan janin. Padahal, kenyataannya belum tentu demikian. 

Minum air putih yang cukup selama hamil sangat penting untuk menjaga kesehatan ibu dan janin. Ibu hamil dianjurkan untuk minum 8-12 gelas air setiap harinya. Jika tidak, ibu hamil berisiko mengalami dehidrasi.
Tapi karena bosan dengan air putih biasa, tidak sedikit ibu hamil yang mengonsumsi air es atau minuman dingin lainnya, seperti susu atau jus yang dicampur es. Apalagi ibu hamil memang lebih mudah kegerahan, sehingga minuman dingin dapat sangat menggoda.

Mitos dan Fakta Minum Es Saat Hamil

Ada beberapa mitos yang beredar di masyarakat terkait ibu hamil minum es atau mengonsumsi makanan dingin. Salah satunya adalah minum es dapat menyebabkan bayi sakit, atau lahir dengan ukuran dan berat badan di atas rata-rata. Faktanya, hal tersebut tidaklah benar.
Ukuran dan berat badan bayi tidak dipengaruhi suhu minuman atau makanan yang dikonsumsi ibu saat hamil. Bayi dapat terlahir dengan ukuran dan berat badan yang besar jika:
  • Memiliki faktor keturunan atau genetik untuk tubuh yang besar.
  • Ibu hamil memiliki riwayat melahirkan bayi dengan berat badan besar.
  • Ibu hamil menderita diabetes gestasional.
  • Bayi lahir melebihi waktu yang diperkirakan.
Sebaliknya, minum air es saat hamil justru memiliki beberapa manfaat bagi kehamilan, yaitu mencegah tubuh ibu hamil kepanasan, serta membantu merangsang pergerakan bayi di dalam kandungan.
Jika Bumil khawatir karena tidak merasakan pergerakan Si Kecil seperti biasa, minum es dapat merangsangnya untuk bergerak. Saat minum es, suhu dingin bisa dirasakan oleh bayi sehingga merangsangnya untuk bergerak.

Cara Aman Mengonsumsi Es Saat Hamil

Salah satu upaya yang perlu Bumil lakukan agar aman mengonsumsi air es adalah memastikan bahwa air atau es batu yang Bumil minum terbuat dari air matang dan bersih. Pasalnya, air yang tidak dimasak hingga matang dapat membawa kuman dan virus penyebab infeksi berbahaya.
Agar terhindar dari risiko tersebut, Bumil dapat menerapkan beberapa tips di bawah ini:
  • Ketika bepergian, sebisa mungkin bawa minuman sendiri dan pastikan minuman tersebut bersih.
  • Jika Bumil membeli produk minuman botolan, pastikan botolnya tersegel baik. Hindari membeli produk dengan kemasan atau segel yang rusak, bocor, dan warnanya telah berubah. Selalu juga periksa tanggal kedaluwarsa sebelum membelinya.
  • Jika ingin minum es saat hamil, daripada mengonsumsi minuman dengan es batu, pilih produk minuman kemasan yang sudah didinginkan. Pastikan kembali bahwa kemasan dan segel tidak rusak untuk mencegah kontaminasi kuman.
Minum es saat hamil pada intinya boleh-boleh saja, namun Bumil tetap perlu waspada. Pastikan es tersebut dibuat dari air yang bersih, serta disimpan dan diolah dengan higienis. Selain itu, pastikan minuman dingin yang Bumil konsumsi tidak mengandung banyak gula atau zat kimia tambahan, seperti pewarna, perasa, atau pengawet.
Untuk memastikan kondisi kesehatan ibu dan bayi baik, jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan kandungan secara rutin ke dokter kandungan. Dokter akan membantu Bumil membuat daftar makanan dan minuman yang harus dihindari selama masa kehamilan.



Sumber : Alodokter

Bunda, Ini Panduan Memilih Mainan yang Aman untuk Anak


Sahadewi.Co.Id - Mainan memiliki peran penting dalam menstimulasi tumbuh kembang dan imajinasi anak, selain juga melatih anak bersosialisasi. Tetapi tahukah Bunda bahwa tidak sedikit anak yang menjadi sakit atau cedera akibat mainan mereka? Oleh karena itu, penting untuk memilih mainan yang tepat sesuai usia anak.

Menurut suatu penelitian, anak-anak yang terbiasa bermain dengan mainan, seperti menyusun balok atau bermain mobil-mobilan, memiliki kesehatan fisik, mental, dan sosial yang lebih baik dibandingkan anak-anak yang hanya bermain dengan gadget.

Mainan terbaik untuk anak tidak selalu yang harganya mahal. Bahkan, banyak benda di sekitar anak yang bisa ia jadikan mainan, sehingga orang tua tidak harus membelikannya mainan khusus. Dari mana pun mainan berasal, yang terpenting adalah tidak boleh membahayakan anak.

Kriteria Mainan yang Aman untuk Anak

Ada begitu banyak jenis mainan untuk anak. Mana yang harus Bunda pilih? Setidaknya pilihlah mainan yang memenuhi kriteria berikut ini:
  • Untuk mainan yang terbuat dari kain, sebaiknya berlabel tahan api.
  • Mainan berupa boneka, sebaiknya terbuat dari bahan yang dapat dicuci.
  • Jika mainan dicat, pastikan cat yang digunakan bebas dari timbal.
  • Semua bahan untuk melukis, seperti cat dan krayon, harus bebas dari bahan beracun.
  • Mainan tua atau lama dari kerabat atau sahabat perlu diperiksa apakah masih sesuai standar keamanan dan kesehatan saat ini.
  • Untuk mainan yang dapat berbunyi, pastikan bunyi yang ditimbulkan tidak terlalu kencang. Ingat, jangan biarkan Si Kecil mendekatkan mainan tersebut ke telinganya ya, Bunda.
Di Indonesia, memilih mainan anak berlabel SNI adalah salah satu cara termudah untuk mendapatkan mainan yang aman. Setiap mainan yang berlabel SNI setidaknya sudah melalui pengujian dan mendapat Sertifikat Produk Penggunaan Tanda (SPPT) yang dikeluarkan Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro).
Ini sesuai dengan Permenperind No. 24/M-IND/PER/4/2013 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Mainan secara Wajib.

Panduan Memilih Mainan yang Aman untuk Anak

Memberikan mainan kurang lebih sama dengan memberikan teman bermain bagi Si Kecil. Jadi, Bunda harus hati-hati, jangan sampai benda yang seharusnya menghibur ini malah jadi membahayakan anak.
Saat memilih mainan untuk anak, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yakni:

1. Berikan mainan yang sesuai

Berikan mainan yang sesuai dengan usia, karakter, dan kegemaran Si Kecil. Bunda harus memerhatikan label batasan usia yang tertera pada mainan yang akan dibeli, agar Si Kecil menggunakan mainan sesuai dengan tingkat kemampuan, dan kesiapannya dalam bermain. Mainan yang terlalu rumit dan di atas usia Si Kecil hanya akan membuat ia frustasi atau mungkin malah membahayakannya.

 2. Baca petunjuk dan dampingi Si Kecil

Jangan lupa untuk membaca dulu petunjuk penggunaan mainan, dan tetap dampingi Si Kecil saat bermain agar ia tetap aman. Setelah bermain, orang tua dapat mengajarkan anak untuk menyimpan mainannya dengan baik.

3. Cek mainan secara teratur

Bunda perlu memeriksa mainan Si Kecil secara teratur guna mengetahui ada tidaknya kerusakan, misalnya:
  • Serpihan atau pinggiran mainan yang tajam.
  • Karat atau kerusakan pada sepeda dan mainan lain yang digunakan Si Kecil di luar. Lindungi mainan tersebut agar tidak terkena hujan atau panas berlebih.
Segera perbaiki mainan yang rusak, atau buang saja jika memang sudah tidak bisa diperbaiki lagi.

4. Bersihkan mainan secara teratur

Saat akan membersihkan mainan, pastikan Bunda membaca dulu petunjuk cara membersihkannya ya. Umumnya mainan dapat dicuci dengan sabun yang berbahan ringan atau sabun antibakteri dan air panas.

5. Hilangkan benda berbahaya

Hati-hati jika terdapat benda-benda kecil pada mainan, seperti manik-manik atau kancing baju boneka, karena berisiko tertelan. Jika perlu, lepaskan benda-benda yang berisiko ini dari mainan, termasuk juga pita dan tali.
Di sekitar usia batita, tersedak adalah kecelakaan yang paling sering terjadi saat anak bermain, karena pada usia batita, anak cenderung suka memasukkan benda apa pun yang mereka pegang ke mulut.

6. Hindari memberikan mainan berdaya listrik

Sebaiknya hindari memberikan mainan yang perlu diisi daya listrik untuk anak di bawah 10 tahun tanpa pengawasan, untuk menghindari risiko kesetrum.
Hal-hal di atas ini juga patut diperhatikan saat Bunda memberikan hadiah mainan untuk anak lain ya. Dengan memilih mainan yang aman, Bunda juga dapat lebih tenang karena Si Kecil dan teman-temannya akan terhindar dari risiko saat sedang bermain.
Hal yang tidak kalah penting, meskipun produsen sudah menuliskan panduan yang jelas tentang mainan yang mereka buat, peran orang tua atau orang dewasa tetap penting dalam mendampingi Si Kecil bermain. Yuk, mulai lebih selektif memilih mainan yang aman untuk anak.



Sumber : Alodokter

Deretan Makanan Ibu Hamil agar Melahirkan Bayi Pintar


Sahadewi.Co.Id - Manfaat ikan salmon untuk tubuh sangat beragam, karena ikan ini merupakan sumber protein berkualitas tinggi. Selain mengandung banyak protein, salmon juga sudah lama dikenal sebagai ikan yang kaya akan vitamin dan mineral yang penting untuk tubuh.

Beberapa mineral penting yang ada dalam ikan salmon antara lain kalium, selenium, dan vitamin B12. Kandungan lain yang terdapat di dalam ikan salmon adalah asam lemak omega-3. Zat ini merupakan asam lemak esensial alami dalam salmon, yaitu dalam bentuk asam EPA (eicosapentaenoic acid) dan DHA (docosahexanoic acid).

Berbagai Manfaat Ikan Salmon

Dengan sederet kandungan penting yang dimilikinya, salmon sangat disarankan untuk dikonsumsi sebagai menu makanan sehari-hari. Ikan salmon memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, antara lain:
  • Baik untuk jantung
  •  Salah satu kandungan ikan salmon yang penting bagi kesehatan jantung adalah asam lemak omega-3. Zat ini merupakan jenis asam lemak tak jenuh yang bisa membantu menyehatkan jantung dengan cara mengurangi terjadinya peradangan di seluruh tubuh. Jika tidak dikendalikan, peradangan bisa merusak pembuluh darah dan menyebabkan penyakit jantung. Fungsi lain dari asam lemak omega-3 adalah membantu menurunkan trigliserida atau kolesterol jahat, serta membantu menurunkan tekanan darah, mengurangi risiko terjadinya stroke, gagal jantung, dan penggumpalan
  • Menunjang perkembangan otak
    Salah satu manfaat ikan salmon untuk anak-anak adalah membantu meningkatkan perkembangan otak mereka. Hal ini bisa terjadi berkat kandungan asam lemak omega-3 EPA yang ada dalam ikan salmon. Bukan saja berguna bagi perkembangan otak anak-anak, asam lemak omega-3 dalam ikan salmon juga kemungkinan berguna bagi anak dengan gangguan pemusatan perhatian (ADHD). Konsumsi ikan yang kaya asam lemak omega-3 bisa membantu mengurangi gejala gangguan tersebut.
  • Baik untuk kulit dan rambut
    Jika Anda sedang menjalani diet rendah lemak yang mengakibatkan kulit dan rambut kekurangan lemak, maka salmon bisa menjadi solusi. Asam lemak omega-3 dalam ikan salmon akan membantu memenuhi kebutuhan lemak tubuh sehingga kulit tidak menjadi kusam dan rambut tetap sehat berkilau. Mempertimbangkan manfaatnya untuk kulit, asam lemak omega-3 sedang diuji untuk pengobatan psoriasis.
  • Berperan dalam kesehatan tulang
    Sinar matahari bisa membantu proses sintesis vitamin D dalam tubuh kita. Selain diproduksi oleh tubuh dengan bantuan sinar matahari, vitamin D juga dapat diperoleh dari makanan, salah satunya yaitu dari ikan salmon. Ikan salmon adalah salah satu jenis makanan sumber vitamin D yang sangat baik dikonsumsi untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan tulang.
  • Mengatasi depresi
    Asam lemak omega-3 dalam ikan salmon yang dikonsumsi bersama dengan obat antidepresan yang diberikan oleh dokter, diyakini berguna untuk membantu mengatasi depresi. Menurut penelitian, wanita hamil yang mengonsumsi asam lemak omega-3 selama mengandung akan menurunkan risiko depresi pascakehamilan.
Meski manfaat ikan salmon bagi kesehatan manusia sangat banyak, namun keamanan ikan ini sempat menjadi perhatian. Salah satu yang menjadi sorotan adalah kandungan polychlorinated biphenyls (PCBs) yang terlalu tinggi, terutama pada ikan salmon yang dibudidayakan. Berdasarkan penelitian, zat ini dicurigai bersifat karsinogen yang bisa memicu pertumbuhan sel kanker.
Isu lain terkait keamanan ikan salmon bagi manusia adalah risiko terinfeksi cacing parasit, seperti anisakis. Hal ini terutama bagi mereka yang gemar mengonsumsi ikan ini dalam kondisi mentah. Agar manfaat ikan salmon tidak hilang, usahakan untuk selalu mengolah atau memasaknya dengan baik dan benar. Bila perlu, konsultasikan pada dokter gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat dalam memanfaatkan ikan salmon sebagai menu makanan sehari-hari.



Sumber : Alodokter

Manfaat Air Kelapa untuk Ibu Hamil


Sahadewi.Co.Id - Ibu hamil pasti pernah mendengar selentingan yang mengatakan jika minum air kelapa bisa membuat kulit Si Kecil menjadi putih atau rambutnya menjadi lebat dan hitam. Hal tersebut bisa jadi hanya sekadar mitos, tapi berbagai manfaat air kelapa untuk ibu hamil di bawah ini bisa dibuktikan khasiatnya.

Saat ini banyak minuman kemasan yang mendompleng manfaat air kelapa. Bahkan, banyak yang mengklaim sebagai minuman hidrasi super. Jika Anda sedang hamil dan ingin mengonsumsi air kelapa, pastikan Anda meminum air kelapa asli, bukan air yang memiliki rasa kelapa.

Mari telaah kaitan antara air kelapa dan ibu hamil di bawah ini.

Kenapa Bermanfaat untuk Ibu Hamil?

Selama menjalani masa kehamilan, ibu hamil bisa mengonsumsi air kelapa karena memiliki sejumlah manfaat bagi ibu dan janin. Manfaat tersebut antara lain:
  • Sumber elektrolit dan antioksidan
Air kelapa mengandung elektrolit, minum air kelapa bisa mengganti asupan elektrolit yang terbuang saat muntah pada ibu hamil yang mengalami morning sickness. Air kelapa pun mengandung antioksidan yang membantu melenyapkan radikal bebas di tubuh. Untuk hasil yang maksimal, pilihlah air kelapa segar, bukan air kelapa kemasan.
  • Membantu mengurangi kelelahan
Kandungan elektrolit dalam air kelapa sangat baik dalam mengganti cairan tubuh yang hilang sehingga ibu hamil terhindar dari dehidrasi. Garam alami pada tubuh dapat digantikan dengan air kelapa karena mengandung garam alami seperti natrium, kalium, dan klorida.
  • Mencegah infeksi saluran kencing
Keluhan yang cukup sering dialami ibu hamil adalah infeksi saluran kencing karena adanya perubahan hormon dan perkembangan rahim yang menekan kandung kemih. Air kelapa adalah diuretik alami yang akan membuat ibu hamil lebih mudah untuk mengeluarkan urine dan mencegah terjadinya infeksi saluran kemih. Beberapa wanita terbantu dalam mencegah infeksi saluran kemih dengan mengonsumsi air kelapa.
  • Melancarkan sirkulasi darah
Air kelapa untuk ibu hamil juga berguna untuk mengurangi pegal dan nyeri yang diakibatkan tidak optimalnya sistem sirkulasi darah. Jika sistem sirkulasi darah tidak optimal, maka janin berisiko tidak mendapatkan suplai oksigen yang cukup. Kalium dan magnesium yang terdapat dalam air kelapa berperan penting dalam memompa darah ke seluruh tubuh dari jantung. Kalium juga membantu gerakan otot, penghantaran sinyal saraf, dan membantu kerja ginjal dalam penyaringan darah.

Ingat-ingat Hal Ini Saat Mengonsumsi Air Kelapa

Air kelapa untuk ibu hamil memang memiliki sejumlah manfaat, namun perhatikan beberapa hal berikut jika hendak mengonsumsinya:
  • Jangan berlebihan, karena sesuatu yang berlebihan tentu saja tidak baik. Meski enak dan mengandung banyak manfaat, jangan sampai air kelapa menggantikan air putih. Tetap saja air putih adalah minuman utama.
  • Pastikan air kelapa yang diminum berasal langsung dari buah kelapa yang muda dan segar. Jika bisa, pastikan pemotongan kelapa dilakukan di depan Anda.
  • Upayakan untuk mengonsumsi air kelapa segera setelah dipotong agar lebih segar dan nutrisi di dalamnya masih utuh.
  • Ibu hamil tidak perlu memaksakan untuk mengonsumsi air kelapa jika tidak menyukai rasanya atau malah membuatnya tidak nyaman.
Manfaat air kelapa untuk ibu hamil memang banyak, namun semuanya masih membutuhkan bukti dan penelitian lebih lanjut. Jika Bunda ingin minum air kelapa selama mengandung, disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan.



Sumber : Alodokter

Alasan 2 Tahun Pertama Pernikahan Sangat Penting untuk Masa Depan


Sahadewi.Co.Id - Penelitian menemukan bahwa dua tahun pertama pernikahan adalah periode penting yang menentukan masa depan pernikahan. Dua tahun pertama pernikahan disebut-sebut sebagai masa dengan risiko perceraian tinggi.

Berapa lama pun waktu berpacaran, ketika menikah, kunci kesuksesan atau kegagalan pernikahan diduga terletak pada dua tahun pertama terbentuknya rumah tangga.

Pasangan yang tidak dapat melewati 2 tahun pertama ini dengan baik lebih berisiko mengalami masalah dalam hubungan pernikahan ke depannya, dan bukan tidak mungkin berujung pada perceraian.

Tantangan di Dua Tahun Pertama

Berikut ini adalah berbagai faktor yang dapat menjadi tantangan sekaligus risiko di dua tahun pertama pernikahan:

1. Berbeda pandangan hidup

Jika sebelumnya semuanya dilakukan sendiri, setelah menikah, kamu menjadi bagian dari kehidupan orang lain, baik secara hukum, sosial, dan agama.
Persatuan ini kemudian akan menimbulkan sejumlah tantangan, terutama jika terdapat perbedaan pandangan dan pilihan, misalnya perbedaan keyakinan dan agama, cara mengurus keuangan, atau pola asuh anak.

2. Gagal mengantisipasi konflik

Ada banyak hal penting baru yang harus dihadapi bersama, mulai dari berbagi tugas rumah tangga, mengelola keuangan, berurusan dengan mertua, mempelajari bagaimana mengelola konflik, menyempatkan waktu untuk berhubungan seksual, hingga mendiskusikan tujuan-tujuan hidup bersama.
Meskipun penting, membicarakan hal-hal tersebut berpeluang menyebabkan konflik. Itulah sebabnya, banyak pasangan yang akhirnya menghindari atau menunda untuk membicarakan hal-hal di atas. Padahal, penundaan ini justru dapat lebih membahayakan kehidupan pernikahan.

3. Tertekan oleh hubungan keluarga pasangan

Menikahi pasangan berarti juga menjadikan kamu sebagai bagian dari keluarga besarnya. Sebagian orang bisa merasa diterima, tapi sebagian lain mungkin merasa tertekan dengan adanya ekspektasi dan norma baru.

4. Hilangnya intimasi

Dalam suatu riset, ditemukan bahwa penyebab utama perceraian adalah hilangnya kasih sayang antarpasangan dalam dua tahun pertama pernikahan. Kedekatan dengan pasangan akan membuat masing-masing merasa bahwa pasangannya adalah orang yang paling bisa memahaminya. Jika kedekatan ini hilang, pernikahan akan sulit untuk bertahan saat menghadapi masalah.

Menguatkan Fondasi dalam Dua Tahun Awal Pernikahan

Banyak orang lupa bahwa pernikahan bukan sekedar hubungan romantis, tapi juga membutuhkan komitmen dan usaha. Pada masa awal pernikahan, diperlukan kerjasama antara suami dan istri untuk membentuk dasar rumah tangga yang kokoh.
Untuk menjaga rumah tangga tetap harmonis, hal-hal di bawah ini bisa menjadi panduan:

Menjaga intimasi 

Setelah masa bulan madu selesai, beberapa pasangan mungkin akan merasakan berkurangnya keintiman. Jika ini yang kamu rasakan, jangan dipendam sendiri. Bicarakan dengan pasanganmu mengenai cara untuk tetap menjaga kedekatan. Misalnya dengan menjadwalkan waktu khusus untuk berdua di sela kesibukan masing-masing.

Menjalin komunikasi yang baik

Langkah awal untuk memecah kebuntuan adalah bicara dengan jujur dan terbuka dengan pasangan tanpa saling menyalahkan. Sadarilah bahwa pasanganmu adalah pribadi yang unik serta memiliki pandangan dan cara berpikir yang beda denganmu.
Kamu dan pasanganmu perlu membicarakan pembagian tugas dan kewajiban, serta  membicarakan cara mengatasi konflik yang pasti akan kamu hadapi dalam pernikahan. Menghindari membicarakan hal-hal yang berpotensi menimbulkan konflik hanya akan menunda masalah.

Meminta saran dari orang lain

Dapatkan saran dan informasi mengenai hubungan pernikahan dari sumber yang baik, misalnya dengan membaca buku bertema pernikahan, meminta saran dari orang tua, atau konselor pernikahan. Selain membantu mengurai konflik, konseling juga berperan agar pasangan tetap fokus menjaga perasaan satu sama lain tetap positif.
Hubungan pernikahan yang langgeng bukan berarti harus selalu bahagia, lho. Kehidupan rumah tangga pasti memiliki pasang-surut dan tidak luput dari masalah. Namun dengan dasar yang kuat, pernikahan akan tetap stabil di saat-saat yang sulit sekali pun.
Jadi, yuk, tata hubunganmu di masa awal pernikahan agar menjadi fondasi yang kokoh dalam menghadapi tantangan di masa-masa mendatang.



Sumber :Alodokter

Cara Penyimpanan ASI yang Benar



Sahadewi.Co.Id - Kini semakin banyak ibu menyusui yang beraktivitas di luar rumah. Memerah ASI pun menjadi pilihan agar asupan gizi anak tetap terpenuhi. Itu sebabnya penting untuk mengetahui bagaimana penyimpanan ASI perah yang benar.
 
Ada berbagai pilihan tempat untuk menyimpan ASI perah, seperti botol kaca, botol plastik dengan label bebas bahan berbahaya, ataupun kemasan plastik khusus untuk ASI. Sebaiknya hindari menyimpan ASI perah dalam kemasan botol atau plastik yang biasa digunakan untuk keperluan umum. Hal ini karena tempat penyimpanan ASI turut memengaruhi kualitas ASI yang disimpan.


Jaga Kebersihan Kemasan

Agar ASI yang disimpan terjaga kualitasnya, penting untuk terlebih dahulu melakukan sterilisasi botol bayi atau kemasan penampung ASI perah yang akan didinginkan atau dibekukan. Lakukan sterilisasi dengan merebus botol dan bagian pompa ASI yang bersentuhan dengan kulit, dalam air panas mendidih sekitar 5-10 menit.
Selain merebus secara manual, Bunda juga dapat menggunakan alat sterilisasi elektrik. Namun sebelumnya, jangan lupa mengecek keamanan dan ketahanan kemasan pada label. Hati-hati saat melakukan sterilisasi botol yang terbuat dari kaca, karena bahan ini lebih berisiko pecah.
Hal yang tak kalah penting demi mencegah perkembangan bakteri dari ASI perah yaitu menjaga kebersihan tangan saat memerah, ataupun saat menyimpan ASI dalam kemasan. Gunakan sabun untuk mencuci tangan sebelum memerah, serta cuci bersih botol kemasan ASI sebelum dilakukan sterilisasi.
Untuk ASI perah yang akan dibekukan, masukkan langsung botol ke dalam freezer segera setelah diperah. Sebaiknya Bunda tidak mengisi penuh botol atau plastik kemasan. Alasannya karena ASI perah cenderung mengembang dalam keadaan membeku.
Khusus untuk kemasan plastik penampung ASI perah, tempatkan lagi dalam kontainer atau kotak kemasan lain sebelum memasukkannya ke dalam lemari pendingin. Hal ini karena kemasan plastik lebih berisiko mengalami kebocoran. Terakhir, jangan lupa memberikan label yang mencantumkan tanggal ASI diperah, pada botol atau plastik kemasan.

Waktu Penyimpanan
 
Penyimpanan ASI perah sebaiknya disesuaikan dengan penggunaannya. ASI yang akan digunakan secepatnya, lebih baik dimasukkan ke dalam bagian lemari pendingin yang tidak akan membuat beku.
ASI perah dapat disimpan mulai dari beberapa jam hingga beberapa bulan, tergantung dari suhu penempatannya. Berikut prinsip penyimpanan ASI yang harus diketahui:
  • ASI perah tahan hingga 6 jam jika ditaruh pada suhu ruangan sekitar 25 derajat Celcius.
  • ASI perah tahan hingga 24 jam, saat disimpan dalam kotak pendingin yang ditambah kantung es (ice pack).
  • ASI perah tahan sampai 5 hari, ketika ditaruh pada kulkas bagian lemari pendingin dengan suhu minimal 4 derajat Celcius.
  • ASI perah tahan hingga 6 bulan apabila disimpan di dalam freezer dengan suhu -18 derajat Celcius atau lebih rendah lagi.
Hanya saja perlu diingat, proses pembekuan ASI perah kemungkinan menghilangkan beberapa zat yang penting untuk menghalau infeksi pada bayi. Semakin lama penyimpanan ASI perah, baik didinginkan maupun dibekukan, akan menghilangkan kandungan vitamin C pada ASI. Meski demikian, ASI perah yang sudah dibekukan itu, nilai gizinya masih jauh lebih baik dibandingkan susu formula
.
Tips Mencairkan ASI Perah

ASI perah beku yang dicairkan kemungkinan akan mengalami perubahan pada warna, bau, dan konsistensinya dibandingkan ASI segar. Oleh karena itu, wajar jika Bunda mendapati ASI mengendap setelah disimpan di dalam kulkas. Kondisi ini normal dan cukup kocok botol penyimpanan untuk mencampurnya lagi.
Sebagian bayi ada yang menolak ASI perah beku. Jika demikian, Bunda bisa mencoba memperpendek masa simpan ASI atau menghangatkan ASI sebelum diberikan pada Si Kecil.
  • Untuk mencairkan ASI perah yang dibekukan, dapat menggunakan penghangat ASI elektrik yang bisa digunakan di rumah atau di mobil. Jika tidak tersedia, maka Anda dapat menempatkan botol penyimpan ASI perah ke dalam panci atau mangkuk berisi air hangat. Diamkan beberapa saat. Ingat, jangan menaruh panci atau baskom tersebut di atas kompor yang menyala.
  • ASI perah yang dibekukan, sebaiknya tidak langsung dikeluarkan dalam suhu ruang. Beberapa penelitian mengungkap perubahan suhu yang cepat dapat memengaruhi kandungan antibodi dalam ASI yang bermanfaat bagi bayi. ASI perah beku dari freezer dapat diletakkan terlebih dahulu di ruang pendingin pada kulkas, kemudian hangatkan sebagaimana cara di atas.
  • Jika ASI perah dibutuhkan segera, maka Anda dapat menempatkannya di bawah air mengalir dengan suhu biasa. Lalu lanjutkan mengalirinya dengan air hangat. Jika belum cukup hangat, tempatkan botol di dalam mangkuk berisi air hangat. Untuk memeriksa apakah suhu ASI sudah sesuai untuk Si Kecil, teteskan ke pergelangan tangan. Jika suhu sudah sesuai, ASI bisa langsung diberikan pada Si Kecil.
  • Meski tampaknya mudah, hindari menghangatkan atau mencairkan ASI perah menggunakan microwave. Alat ini dapat menciptakan bintik-bintik pada botol ASI perah yang kemungkinan berbahaya bagi Si Kecil. Bintik ini muncul karena suhu panas. Sekali lagi, perubahan susu yang terlalu cepat pada ASI perah bisa menghilangkan kandungan antibodi yang dibutuhkan oleh bayi.
ASI merupakan asupan nutrisi yang terbaik bagi bayi. Penyimpanan ASI perah yang benar dapat membantu ibu menyusui yang bekerja atau beraktivitas di luar rumah untuk tetap mencukupi kebutuhan bayi. Jika perlu, konsultasikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.



Sumber : Alodokter

Cara Sehat Makan Salad


Sahadewi.Co.Id - Salad dikenal sebagai makanan sehat yang memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Namun, makan salad juga bisa jadi tidak sehat kalau caranya salah. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam memilih dan menyiapkan salad agar manfaatnya maksimal dan risikonya dapat dihindari.

Salad merupakan jenis makanan berbahan utama buah atau sayuran yang umumnya mentah. Mengonsumsi salad dapat memberikan asupan vitamin, mineral, dan serat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita. Dengan tercukupinya kebutuhan harian akan beragam nutrisi tersebut, risiko kita untuk terkena penyakit jantung, paru-paru, dan hati, gangguan pencernaan, stroke, obesitas, katarak, degenerasi makula, serta kanker dapat berkurang.
Selain itu, mengonsumsi sayur dan buah mentah yang ada di dalam salad juga dapat menjaga kesehatan mental serta memperbaiki suasana hati atau mood.

Risiko Makan Salad

Walaupun mengonsumsi sayur dan buah sangat dianjurkan, Anda perlu hati-hati. Terkadang buah dan sayur mentah membawa kuman yang berbahaya, seperti Salmonella, Listeria, dan E. coli, yang bisa menyebabkan keracunan makanan.
Ibu hamil, orang lanjut usia, dan pasien yang sedang menjalani kemoterapi, mengonsumsi obat-obatan kortikosteroid, atau menggunakan obat penekan sistem kekebalan tubuh lebih rentan mengalami infeksi, sehingga sebaiknya menghindari makan salad mentah.
Selain itu, dressing atau saus salad, seperti mayones, ranch dressing, blue cheese, atau Thousand Island; dan topping salad, seperti keju, daging asap, kacang-kacangan, kentang, atau roti kering akan menambah jumlah kalori dalam salad. Mengonsumsi salad dengan banyak tambahan dressing dan topping dapat menyebabkan berat badan naik.
Mayones dan dressing pada salad mengandung banyak lemak jenuh, kalori, dan garam. Sebagai gambarannya, satu sendok makan mayones mengandung sekitar 94 kalori dan 10,3 gram lemak, sedangkan satu sendok makan saus Thousand Island mengandung sekitar 60 kalori dan 5,5 gram lemak.

Cara Membuat Salad yang Sehat

Agar salad yang Anda konsumsi memberikan manfaat yang maksimal dan tidak malah menimbulkan penyakit, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Pemilihan sayur dan buah

Untuk bahan baku salad, pilihlah buah dan sayur yang segar dan tidak tampak cacat. Jika buah atau sayuran sudah dipotong-potong, pilih yang disimpan di suhu dingin atau diletakkan di atas es. Pisahkan sayur dan buah dari daging, ikan, dan seafood mentah di keranjang atau tas belanja.

2. Kebersihan sayur dan buah

Cuci buah dan sayur dengan air mengalir sambil digosok dengan tangan, untuk membersihkan kotoran dan tanah yang menempel. Jika perlu, gunakan sikat untuk menggosok kulit buah dan sayur yang keras, seperti mentimun atau melon. Potong dan buang bagian buah dan sayur yang tampak cacat. Untuk selada dan kol, buang daun terluarnya.

3. Kebersihan selama pembuatan salad

Cuci tangan dan alat-alat dapur, termasuk talenan dan meja dapur, sebelum dan setelah membuat salad. Tujuannya adalah untuk mencegah salad terkontaminasi kuman-kuman berbahaya. Untuk mengolah sayur dan buah, gunakan talenan, pisau, dan alat memasak yang berbeda dengan yang digunakan untuk mengolah daging.

4. Penyimpanan

Buah dan sayuran yang sudah dikupas atau dipotong sebaiknya dimasukkan ke dalam wadah bersih, dan segera simpan di kulkas dalam waktu kurang dari 2 jam, atau kurang dari 1 jam jika suhu udara cukup panas (>32°C), apabila salad tidak langsung dikonsumsi. Jangan menempatkan salad di dekat daging mentah, agar tidak terkontaminasi oleh bakteri.

5. Topping dan dressing salad

Batasi jumlah topping salad, seperti keju, daging asap, sosis, ham, atau roti kering; serta jumlah mayones dan dressing, seperti ranch dressing, blue cheese dan Thousand Island yang ditambahkan pada salad.
Untuk dressing salad yang lebih sehat, gunakanlah yogurt atau vinaigrette, yaitu campuran cuka atau perasan lemon dengan minyak zaitun atau canola. Selain menambah rasa, penambahan minyak pada salad dapat membantu penyerapan vitamin larut lemak, seperti vitamin A, D, E dan K.
Meski memiliki beberapa risiko, mengonsumsi salad tetap sangat diajurkan karena memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. Dengan menerapkan cara-cara di atas, risiko mengonsumsi salad bisa dihindari. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai campuran serta cara membuat salad yang sehat dan sesuai kondisi kesehatan Anda, jangan sungkan berkonsultasi dengan dokter spesialis gizi.



Sumber : Alodokter